Breaking News

Timor Leste

PM Timor Leste Xanana Gusmao Bersikap Tegas terhadap Junta Militer Myanmar, Tantang ASEAN

Xanana Gusmao bersikap tegas terhadap junta militer Myanmar yang enggan mengakhiri konflik di negara anggota ASEAN tersebut.

Editor: Agustinus Sape
NUG
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta menerima potret pemimpin sipil Myanmar Daw Aung San Suu Kyi yang dipenjara dari Menteri Luar Negeri NUG Daw Zin Mar Aung, pada momen pelantikan PM Timor Leste dan kabinetnya pada tanggal 1 Juli 2023. Timor Leste berinisitiaf mengundang NUG ke acara tersebut, menjadikannya negara pertama yang mengundang NUG ke acara tingkat nasional sebagai pemerintah Myanmar yang sah. 

Kedua negara masih menyisakan dua segmen Noel Besi-Citrana dan Bidjael Sunan-Oben yang belum selesai.

Puan berharap, parlemen kedua negara dapat mendorong pemerintah masing-masing untuk segera menyelesaikan negosiasi tersebut.

“Begitu pula dengan negosiasi batas maritim yang secara resmi dapat kita upayakan pascanegosiasi batas darat," terangnya.

Mantan Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu mengatakan, Indonesia dan Timor Leste memiliki kurang lebih 268,8 kilomter (km) batas darat yang perlu diatur konektivitasnya.

Dia berharap, penyelesaian masalah batas negara itu dapat meningkatkan kerja sama ekonomi perbatasan yang saling menguntungkan kedua negara.

"Saya berharap, kita dapat merealisasikan kerja sama di kawasan perbatasan melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Perbatasan," sebut cucu Bung Karno itu.

Ucapan untuk perdana menteri baru

Pada kesemaptan itu, Puan mengucapkan selamat atas terselenggaranya pemilihan umum (pemilu) Timor Leste pada Mei 2023 dengan terpilihnya Xanana Gusmao sebagai Perdana Menteri Timor Leste dan Maria Fernanda Lay sebagai perempuan pertama yang menjadi Ketua Parlemen di Timor Leste untuk periode 2023-2028.

"Sebuah kehormatan bagi saya dapat bertemu dengan Anda Yang Mulia, dalam pertemuan bilateral antara DPR RI dan Parlemen Nasional Republik Timor Leste di sela-sela Sidang Umum AIPA ke 44 ini," ujarnya.

Sejalan dengan pernyataan Puan, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengungkapkan bahwa Delegasi Timor Leste meminta dukungan DPR RI mengenai keanggotaan mereka di ASEAN.

Saat ini, Timor Leste sudah menjadi anggota ke-11 ASEAN, tetapi keanggotaan itu belum penuh sehingga tidak bisa memberikan suara dalam sidang-sidang umum yang diselenggarakan oleh forum di ASEAN.

Di Sidang Umum AIPA kali ini, Timor Leste hanya menjadi negara observer (pengamat) karena belum resmi masuk sebagai anggota AIPA.

"Timor Leste meminta dukungan ke Indonesia soal keanggotaannya di ASEAN. Jadi harapannya September nanti di pertemuan KTT ASEAN bisa ditetapkan menjadi anggota penuh sehingga parlemennya juga bisa masuk ke AIPA," katanya.

Saat bertemu Puan, Timor Leste juga berharap ada peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan antar-kedua negara. Mengingat, banyak pelajar Timor Leste yang menempuh pendidikan di Indonesia.

“Kesekretariatan Parlemen Timor Leste juga ingin banyak belajar dari kesekretariatan DPR,” jelas Charles.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved