Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023, Bawalah Kemari
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 7 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Bawalah Kemari.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Bilangan 11: 4b-15, dan bacaan Injil Matius 14: 13-21.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 7 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ada banyak situasi di mana kita diminta untuk membawakan apa yang kita punya entah untuk dipersembahkan atau entah untuk diolah kembali.
Ajakan untuk membawa itu biasanya bernuansa santai dan memiliki unsur penyerahan diri tanpa ada tuntutan lainnya.
Namun dalam dunia saat sekarang, ajakan memberi itu juga kadang sebuah siasat untuk memenangkan sesuatu yang mau kita perjuangkan. Tapi yang paling penting adalah tulus dalam memberi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023, Bersama Yesus Kesulitan Kita Teratasi
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Perjalanan yang panjang dan melelahkan bagi bangsa Israel bukanlah hal yang sederhana di padang gurun.
Kisah pergumulan Musa dan bangsa Israel yang mengeluhkan pola hidup mereka yang dirasakan tidak seimbang dengan apa yang dialami oleh mereka ketika masih berada di Mesir.
Ketika mereka lapar Allah memberi mereka makan Manna yang turun pada waktu malam seperti embun di perkemahan mereka dan mereka bisa makan dan tak lapar lagi.
Namun Manna saja bagi mereka tidak cukup. Mereka meminta lagi daging agar bisa makan bersama dengan Manna yang ada.
Bangsa Israel itu mengeluhkan lagi kepada Allah melalui Musa. Mereka terus mengeluhkan keadaan mereka karena mereka selalu membandingkan apa yang mereka alami di tanah Mesir dan dalam perjalanan mereka di padang gurun yang gersang ini.
Dan mereka akan terus mengeluhkan apa yang menurut mereka selalu tidak sesuai dengan kemauan mereka.
Itulah manusia, selalu merasa tidak puas dengan apa yang dia miliki dan yang sudah diberikan oleh Allah kepada manusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.