Viral Curhat Anggota Pesparani
Viral Curhat Anggota Pesparani Nasional 2022 Kota Kupang, Begini Klarifikasi LP3KD dan Pemkot
Mantan Wakil Wali Kota Kupang itu mengatakan bahwa alokasi anggaran untuk pelaksanaan Pesparani Nasional telah masuk sebagai daftar uang pemkot.
POS-KUPANG.COM - Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah Kota Kupang atau LP3KD Kota Kupang memberi tanggapan atas curhat anggota Pesta Paduan Suara Grejani (Pesparani) Nasional II asal Kota Kupang.
Ketua LP3KD Kota Kupang, dr. Hermanus Man tidak menampik kondisi yang dialami oleh para anggota kontingen yang ikut membawa nama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam perhelatan nasional yang digelar pada Oktober 2022 lalu itu.
dr. Hermanus Man menyebut bahwa LP3KD Kota Kupang selaku lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pesparani tingkat kota belum menerima uang dari Pemkot Kupang yang dialokasikan untuk kegiatan itu.
"Uang belum kami terima dari Pemkot. Itu sudah masuk dalam daftar uang pemkot," ungkap dr. Hermanus Man kepada POS-KUPANG.COM, Senin (31/7/2023).
Baca juga: Viral Curhat Anggota Pesparani Nasional 2022 Kota Kupang Minta Panitia Bayar Uang Saku
Baca juga: Viral Curhat Anggota Pesparani Nasional 2022 Kota Kupang di Medsos, Begini Duduk Soalnya
Baca juga: Bagian Kesra Pemkot Kupang Beri Penjelasan Soal Uang Saku Peserta Pesparani
Mantan Wakil Wali Kota Kupang itu mengatakan bahwa alokasi anggaran untuk pelaksanaan Pesparani Nasional telah masuk sebagai daftar uang pemkot. Meski demikian, ia meyakini bahwa alokasi anggaran itu tetap ada dan tidak akan hilang atau menguap.
"Saya juga kecewa. tapi yakinlah uangnya tidak hilang dan tidak diambil oleh siapapun. Bisa dicek di bagian Kesra pemkot," sebut dia.
Dirinya mengaku bahwa pada akhir 2022 lalu, pihak LP3KD telah berkomunikasi dan mengajukan pencairan kepada Pemkot, namun saat itu kondisi keuangan tidak memungkinkan.
Dia juga mengaku, bahwa pengelolaan anggaran Pesparani secara administrasi langsung dikelola oleh Pemkot karena anggaran tersebut bukan merupakan dana hibah.
"Akhir tahun kita minta tapi katanya uang pemkot tidak ada. Kami juga tidak kelola uang secara administrasi karena bukan hibah, tapi dikelola Bagian Kesra," ujar dr. Hermanus Man.
Klarifikasi Pemkot Kupang
Kepala Bagian Kesra Pemkot Kupang, Jhoni Bire mengatakan seharusnya peserta Pesparani Nasional II tahun 2022 lalu menjadi tanggung jawab pihak provinsi. Hal itu karena kontingen membawa nama Provinsi NTT di ajang nasional itu.
Namun, karena kondisi keuangan saat itu yang tidak ideal, maka pihak LP3KD NTT menyurati Pemkot Kupang.
Pemkot Kupang, kata Bire, kemudian melakukan penganggaran bagi para peserta. Bagian Kesra Pemkot Kupang kemudian melakukan penganggaran dan diajukan dalam perubahan anggaran tahun 2022.
"Setelah dianggarkan dan disetujui DPRD, kita panggil mereka sudah untuk tandatangan kwitansi. Karena proses LS itu kita tandatangan dulu kwitansi baru kami bisa ajukan, kalau tidak ada tandatangan tidak bisa diproses LS," kata Bire, Senin (31/2023).
Baca juga: Pesparani Nasional 2022 Sukses Diadakan di Kupang NTT
Baca juga: LP3KD NTT Gelar Audisi Seleksi Peserta Pesparani Katolik III Tahun 2023
Baca juga: Pesparani Nasional 2022, Kadis Dikbud NTT Sampaikan Terima Kasih Buat 10.000 Peserta Tarian Kolosal
Menurut dia, penandatanganan ini merupakan mekanisme yang berlaku dalam birokrasi.
Setelah proses penandatanganan, bagian Kesra lalu mengajukan ke bagian Perencanaan Keuangan. Disana, telah diterbitkan juga SPM. Selanjutnya, bagian Perencanaan Keuangan mengajukan SP2D ke Badan Keuangan.
Bire menerangkan, sebenarnya SP2D telah diterbitkan Badan Keuangan. Namun, hingga akhir tahun 2022 tidak bisa terbayar karena kondisi keuangan, termaksuk untuk uang bagi peserta Pesparani dari Kota Kupang ini.
"Gagal bayar walaupun SP2D telah terbit. Jadi uang ini tidak ada jadinya. Jadi bukan kami ada pegang uang, tidak. Sampai tanggal 31 Desember 2022 tidak bisa dibayar," jelasnya.
Akibatnya, pada 2 Januari 2023, Bagian Kesra kemudian membuat surat utang ke TPAD dan pimpinan Pemkot Kupang, termaksuk tembusan surat ke LP3KD Kota Kupang. Surat itu memuat kendala yang dihadapi, termasuk juga mengenai gagal bayar.
Baru-baru ini, kata dia, Bagian Kesra juga sudah memastikan kembali uang saku bagi peserta Pesparani itu masuk dalam daftar utang. Mekanisme pembayaran daftar utang, menurut dia harus menunggu pada perubahan anggaran.
"Itu ada masuk dalam daftar utang, mekanismenya adalah kalau sudah masuk dalam daftar utang maka pada perubahan baru bisa dianggarkan," katanya.
Terhadap kondisi ini, Bagian Kesra juga telah membicarakan dengan beberapa pengurus LP3KD Kota Kupang. Kebetulan beberapa pengurus juga merupakan pegawai di Pemkot Kupang. Tentu, kondisi ini harus dipahami bersama.
"Jadi surat juga kita sudah sampaikan, kita juga sudah beritahu, saya waktu itu bilang mohon kerja sama yang baik untuk menyampaikan ke peserta bahwa kami sudah berusaha maksimal," ujarnya.
Kondisi keuangan di akhir tahun 2022, sebut dia, Pemkot Kupang mengalami kendala yang sulit sehingga menyebabkan belum terbayarkan uang saku itu. Saat ini, Pemkot Kupang belum bisa membayar karena harus menunggu perubahan APBD 2023.
Dia menegaskan, Bagian Kesra seharusnya tidak bertanggungjawab lagi mengenai hal itu. Namun, dengan adanya daftar utang yang ada, diharapkan agar bisa terakomodir dalam perubahan anggaran.
Jhoni mengaku telah menyampaikan semua kendala itu ke LP3KD Kota Kupang agar dipahami, sekaligus menginformasikan ke peserta sehingga tidak terjadi keresahan ataupun tudingan miring.
"Sebagai tanggungjawab moril kita sudah jelaskan. Memang untuk apresiasi ke mereka jadi usulan masuk melalui Kesra. Kalau uang itu cair juga akan melalui sekretariat daerah, tidak ke Kesra lagi," kata dia.
Sementara itu, Ketua LP3KD NTT Frans Salem mengaku masalah ini akan menjadi perhatian bersama. Dia menyebut pihaknya akan membantu untuk memfasilitasi proses ini agar bisa melihat jelas persoalan.
Frans mengaku LP3KD NTT sendiri tidak menjanjikan apapun ke peserta karena memang saat penyelenggaraan kegiatan, kondisi keuangan tidak memungkinkan. Frans menegaskan akan memanggil LP3KD Kota Kupang agar menyelesaikan persoalan itu.
Curhatan anggota Pesparani viral
Sebelumnya diberitakan curhatan anggota Pesparani Nasional 2022 asal Kota Kupang viral usai diposting di platform media sosial.
Postingan yang terdiri dari empat gambar (layar) itu diunggah oleh akun Instagram @ntt.update pada Senin (31/7/2023) siang sekira pukul 12.00 Wita itu.
Satu jam setelah diposting, postingan yang berisi empat gambar tangkapan layar pesan pribadi itu disukai oleh 881 akun dan dikomentari oleh 20 akun.
Pada pukul 16.30 Wita, postingan itu sudah disukai oleh 2.367 akun dan dikomentari oleh 57 akun.
Judul dalam postingan itu ditulis dengan keterangan (captio) "semoga postingan ini sampai kepada yang dimaksud".
Adapun dalam gambar layar pertama tertulis narasi "Curahan hati anggota Pesparani 2022 Kota Kupang yang mewakili Provinsi NTT. 'Beta mewakili teman2 dari semua kategori yang mewakili Kota Kupang di Pesparani Nasional hanya minta dibayarkan sa ktng punya uang saku, Ktng minta karena Ktng su TTD itu daftar"
Sementara gambar pada layar kedua berisi tangkapan layar percakapan antara akun instagram anggota Pesparani Kota Kupang dan admin akun @ntt.update.
"selamat malam min, selamat berhari minggu, salve. Beta mau minta tolong kk admin mugkin bisa repot beta punya keluhan mengenai Pesparani 2 Nasional di NTT, Oktober 2022."
"Kalau bisa hide beta punya akun. sebelummnya terima kasih banyak.
"Beta mau sedikit cerita pengalaman waktu perparani nasionla 2 yg diselenggarakan di NTT bulan oktober." demikian bunyi pesan dari anggota Pesparani Kota Kupang.
Selanjutnya, pada gambar ketiga, dia menulis "Dari persiapan bulan November 2022ktng su TTD daftar untuk uang panggung sekitar 3,1 jt per orang. Tapi sampe sekarang belum dibayarkan sama sekali, bahkan sonde ada penjelasan ataupun ucapan terima kasih daroi Pemkot untuk ktng yg peserta dari Kota mewakili Provinsi di Pesparani nasional."
"Padahal waktu tingkat Provinsi, waktu kota juara umum ktng dapat epresiasi, bahkan sampe di panggil ke kantor walikota dan dapat sambutan," tulis anggota Pesparani Kota Kupang lagi.
Sementara itu, pada gambar keempat dia menulis "Tapi setelahpesparani nasional, ktng yang peserta kek sonde ada ucapan terima kasih sama sekali dari PEMKOT MAUPUN PEMPROV.
"Beta mewakili teman2 dari semua kategori yang mewakili Kota Kupang di pespara ni tingkat nasional hanya minta dibayarkan sa ktng punya uang saku. Ktng minta karena ktng su TTD itu daftar."
Beberapa netizen pun memberi komentar atas postingan itu.
Akun @giovandjemani menulis "Sblmnya itu ttd kop atasnya bgmn ditulis tanda terima? Setau b klo su ttd harusnya uang su terima. Brti ada indikasi itu uang oknum su salahgunakan krn kk dong su ttd sbg 'bukti' ptgjawaban penerimaan"
Beberapa akun lain juga menyayangkan keadaan itu. Akun @vanvaannnn_ misalnya mengomentari "uang su abs tu, ko 2 bln lai su oktober 2023 ni"
Sementara ada akun @aurielakabosu menulis "uang su masuk dlm saku pribadi" dengan emoticon sedih.
Duduk soal curhatan anggota Pesparani
Saat dihubungi POS-KUPANG.COM pada Senin siang, Sepe (bukan nama sebenarnya), anggota Pesparani asal Kota Kupang menceritakan duduk soal curhatannya.
Ia bersamarekan rekannya mengaku kecewa karena tidak ada informasi dan transparasi soal keuangan yang telah mereka tandatangani.
Dirinya menyebut bahwa sesuai dengan kesepakatan awal, tim yang menang pada masing masing kategori dalam Pesparani Provinsi NTT akan mewakili provinsi di ajang Pesparani Nasional II tahun 2022.
Namun, akibat pandemi covid-19, lomba untuk bebrapa kaktegori terpakasa digelar secara online.
Sepe mrnyebut bahwa mereka terlebih dahulu mengikuti lomba secara online dengan metode rekaman. Saat itu, mereka dikarantina di Asrama Haji selama 2 hari untuk kepentingan rekaman yang akan diikutkan dalam lomba Pesparani Nasional II.
Ia menyebut, adapun karantina dan rekaman itu berlangsung pada September 2022, sementara pengumuman hasil penilaian dilaksanakan pada puncak Pesparani bulan Oktober.
"Tanda tangan ini terjadi dua hari sebelum masuk karantina untuk rekaman di bulan September. Kami sudah tandatangan semua dan kami percaya panitia," ujar dia.
Ia mengetahui informasi bahwa karena dana dari provinsi yang tidak memadai maka untuk pembiayaan setiap kontingen dikembalikan ke masing masing kontingen daerah.
"Kami sudah tandatangan. Setelah rekaman habis, mereka bilang tunggu dulu karena uangnya belum bisa cair. Masih di perubahan anggaran," kisah Sepe.
Namun, hingga usai gelaran Pesparani Nasional II bahkan hingga akhir tahun tidak ada informasi lagi terkait pembagian uang tersebut.
Angin segar tiba pada awal tahun 2023, saat bagian Kesra Pemkot Kupang memberi informasi bahwa pihaknya akan mengadakan rapat dengan dewan kota membahas perubahan anggaran dan pencairan itu.
Tetapi yang terjadi, justru setelah rapat bersama DPRD Kota Kupang, pihak panitia maupun Bbagian Kesra tidak memberi informasi apapun hingga saat ini,
"Mereka tidak ada info sama sekali sampai sekarang yang mau masuk Pesparani 3. Ini yang kami sesalkan. Kenapa tidak informasi kemabali," ujar Sepe.
Ia menambahkan "Kalaupun memang ada hasil rapat dengan dewan seperti apa, seharusnya kami dipanggil untuk diberi tahu. Kami tidak masalahkan uang, tapi kami masalahkna jangan samapi ada indiksai, kalau cair teus kami punya nama sudah tanda tanga sementara kami tidak tau bentuk uangnya," ujar Sepe.
Adapun Pesparani Nasional tahun 2022 lalu dilaksanakan secara hibrid, yakni online dan ofline karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Saat itu, Pesparani Nasional II yang awalnya direncanakan pada 4 - 7 September 2022 diundur hingga 26-31 Okktober 2022.
Dalam perhelatan pesta paduan suara nasional yang puncaknya digelar di Stadion Oepoi Kota Kupang itu, kontingen Maluku tampil sebagai juara umum.
Dalam ajang ini, Provinsi Maluku menjadi juara umum. Maluku unggul pada kategori Paduan Suara Dewasa Pria Campuran, Cerdas Cermat Rohani Anak, Cerdas Cermat Rohani Remaja, Mazmur Orang Muda Katolik dan Bertutur Kitab Suci. Maluku berhasil meraih 11 gold dan 5 champion.
Pada urutan kedua, Provinsi Jawa Tengah yang unggul pada Paduan Suara Remaja Gregorian, Paduan Suara Orang Muda Katolik Campuran, dan Mazmur Dewasa. Sementara Provinsi Kalimantan Timur berada di peringkat ketiga, unggul pada Paduan Suara Anak.
Provinsi Kalimantan Barat pada urutan berikut. Mereka mendominasi cabang Paduan Suara Orang Muda Katolik Kategori Nyanyian Liturgi Etnik. Sementara DKI Jakarta unggul pada Paduan Suara Dewasa Wanita.
Tuan rumah Nusa Tenggara Timur unggul pada kategori Mazmur Remaja. Sedangkan Paduan Suara Dewasa Campuran (PSDC) diraih Provinsi Jawa Barat. (*)
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.