Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023, Melewati Jalan Sulit

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Keluaran 33: 7-11; 34: 5b-9. 28; dan bacaan Injil Matius 13: 36-43.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 1 Agustus 2023 dengan judul Melewati Jalan Sulit. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Melewati Jalan Sulit.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Keluaran 33: 7-11; 34: 5b-9. 28; dan bacaan Injil Matius 13: 36-43.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 1 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Pada Hari Peringatan Santo Alfonsus Maria de Liguori, uskup dan pujangga Gereja, kita kaum beriman diminta untuk mendalami refleksi spiritual Santo Alfonsus Maria de Liguori yakni, "Dia yang ingin menemukan Yesus harus mencari-Nya, bukan dalam kesenangan dunia, tetapi dalam penyiksaan perasaan."

Memang refleksi seperti ini terasa tidak begitu gampang diterima oleh akal sehat. Karena mencari untuk menemukan Yesus mesti melewati penyiksaan perasaan.

Tapi memang begitulah jalan menuju kematangan spiritual. Tanpa melewati jalan sulit orang tidak bisa meraih kematangan spiritual.

Sebagai seorang uskup dan pujangga gereja, Santo Alfonsus Maria de Liguori telah menumbuhkan teladan keutamaan dalam memperjuangkan keselamatan jiwa-jiwa orang-orang sederhana dalam gereja.

Dia juga telah mempersembahkan hidupnya untuk menjadi kurban kudus bagi Allah dan menuntun iman anggota gereja.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023, Pembela Iman yang Tangguh

Pengalaman rohani seperti ini juga dialami Musa di gunung Sinai.

Musa berada di sana selama empat puluh hari dan empat puluh malam.

Selama itu dia tidak makan dan tidak minum.

Di tengah situasi yang seperti itu Musa masih terus berdoa dan mencari Tuhan.

Musa menyadari bahwa bangsa yang dipimpinnya itu adalah sebuah bangsa yang keras kepala.

Karena itu dia meminta ampun agar Allah mengampuni mereka.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved