Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juli 2023, Ingatlah yang Paling Berharga

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Ingatlah yang Paling Berharga.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 3 Juli 2023 dengan judul Ingatlah yang Paling Berharga. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Ingatlah yang Paling Berharga.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Raja-raja 3: 5.7-12, bacaan kedua Roma 8: 28-30, dan bacaan Injil Matius 13: 44-52; Minggu Biasa XVII.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 30 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih yang terkasih dalam Kristus.

Dunia zaman ini diwarnai oleh seribu satu macam tawaran kenikmatan. Jika kebetulan seseorang berekonomi lemah atau rendah dia pasti menginginkan makanan dan minuman yang secukupnya.

Jika seseorang kaya raya, dia mempertaruhkan hidup agar tambah kaya. Dan segala macam perjuangan yang lain.

Usaha dan semangat ini sangat berbeda dengan Salomo.

Ketika menjadi raja Israel, satu-satunya yang dia minta dari Tuhan adalah kebijaksanaan agar dapat melayani masyarakatnya dengan baik dan jujur, memerintah dengan adil dan memiliki moralitas hidup yang baik pula serta kemampuan membedakan yang baik dan yang jahat.

Perumpamaan tentang “Harta terpendam dan mutiara berharga” menegaskan bahwa orang bijak harus dapat melihat mana yang paling berguna dan urgen, mana yang harus dinomorsatukan dan dikorbankan.

Baik harta terpendam, mutiara dan seluruh harta milik yang lain berguna untuk hidup, tetapi perlu ada skala prioritasnya.

Manusia harus memilih yang terpenting dan terindah demi Kerajaan Allah, sama seperti para nelayan memilih ikan-ikan yang masuk dalam pukatnya untuk dibawa pulang ke rumah atau untuk dijual.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juli 2023, Kasih Itu Takut Akan Allah

Saudari-saudaraku yang terkasih yang terkasih dalam Kristus.

Apa pesan Tuhan bagi kita sekalian?

Pertama, hidup adalah sebuah mutiara yang paling mahal harganya. Kita patut menyatakan syukur kepada Tuhan karena
memberikan kita hidup secara cuma-cuma.

Maka kita pun harus menjaga dan memeliharanya secara baik. Siramilah hidup ini dengan doa dan kerja keras, maka akan bertumbuh dengan suburnya, menjadi matang dan dewasa dalam iman.

Segala sesuatu yang baik yang kita miliki harus ditata dan dipertahankan dan dihormati, bukan dibuang atau dibiarkan merana sampai kerdil.

Disiplin dan relasi yang komunikatif dengan sesama akan membuat hidup ini menjadi indah dan mulia.

Kedua, mintalah sebuah hati yang penuh pengertian dan tahu membedakan antara yang baik dan yang jahat.

Allah sungguh mempersiapkan kebahagiaan bagi kita. Allah mau agar semua orang yang dipanggil dari semula, menjadi serupa dengan gambaran PuteraNya.

Melalui Sakramen permandian kita semua dibenarkan dan dimuliakan.

Allah membimbing kita dengan penuh perhatian agar kita sadar dan merasa bahagia karena dicintai.

Oleh karena itu, dalam kerendahan hati seorang Salomo kita minta Tuhan menerangi akal budi kita untuk mengerti dan memahami segala sesuatu termasuk memahami hidup dan keadaan orang lain.

Kita minta bantuan Roh Kudus agar menerangi dan menguatkan hati kita dari rasa malas, pesimis dan putus asa.

Kita menanamkan dalam diri kita sikap rela berkorban demi sesama dan selalu berharap kepada Tuhan.

Siapa yang percaya dan meminta sesuatu kepada Tuhan, kepadanya akan diberikan sesuai kebutuhannya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juli 2023, Ya Tuhan, Aku Percaya Bahwa Engkaulah Mesias

Saya mengakhiri kotbah ini dengan sebuah cerita.

Adalah seorang janda miskin. Dia tidak punya apa-apa.

Di daerah itu hiduplah seorang raja yang sangat kaya raya.

Tanpa merasa takut si janda itu pergi ke istana dan bertemu dengan sang raja.

Dia menyampaikan kesulitan dan penderitaan yang dihadapinya.

Oleh rasa iba dan belaskasihan, raja memerintahkan pelayan membuka pintu gudang dan mempersilakan dia masuk dan memilih segala sesuatu sesuai kebutuhannya.

Dia diberi waktu 15 menit.

Karena senangnya akan banyak barang, maka dia meletakkan anaknya di lantai.

Ketika sedang sibuk memilih barang, ada bunyi lonceng dan terdengar suara di balik jendela yang mengatakan, ”Waktu 5 menit sudah lewat.
Ingatlah yang paling berharga.”

Ibu janda itu semakin cepat mengumpulkan barang-barang mewah. Tanda peringatan kedua diberitahukan, ”Ingatlah yang paling
berharga. Waktu sisa 5 menit.” Janda itu sudah mengumpulkan banyak barang.

Lonceng berdering panjang pertanda kesempatan sudah selesai. Dengan senang hati dan bangga, janda itu keluar istana sambil membawa barang-barang. Pintu istana ditutup.

Di depan pagar, si janda itu menoleh ke kiri dan ke kanan mencari anaknya.

Ternyata anaknya tertinggal di dalam gudang di antara tumpukan barang-barang.

Dia berteriak minta tolong, tetapi pintu tetap tidak dibukakan.

Janda itu menangis tersedu-sedu. Ibu mementingkan barang-barang fana dan melupakan hal yang paling berharga yakni anak kandungnya sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 28 Juli 2023, Sukses Berawal dari Kegagalan

Yang paling berharga adalah hidup, jiwa dan raga kita. Yang paling berharga adalah keluarga kita, komunitas kita, relasi kita, orang-orang yang kita kasihi.

Semua ini adalah ciptaan Allah yang paling bermartabat dan mulia, yang patut dijaga, dipelihara dan dihormati.

Di dalam diri kita dan sesama Kerajaan Allah hadir dan berkarya.

Doa

Allah Bapa kami di Surga, Engkaulah keselamatan semua orang yang mencintai Engkau. Sering kami memohon sesuatu yang kurang penting, sedangkan SabdaMu kurang kami perhatikan.

Berilah kami penglihatan yang peka, penuh kebijaksanaan dan pengertian, sehingga kami bersedia mempertaruhkan segalanya untuk memperoleh yang berkenan di hatiMu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Minggu.Biasa ke XVII. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Renungan Harian Katolik 30 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juli 2023
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juli 2023 (Tokopedia)

Bacaan Pertama 1 Raja-Raja 3:5.7-12

"Salomo meminta hikmat dan pengertian"

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-raja:

Pada suatu malam Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi. Beginilah firman Tuhan Allah, "Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!"

Lalu Salomo berkata, "Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.

Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.

Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dengan membedakan mana yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini? "Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.

Maka berfirmanlah Allah kepada Salomo, "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian, dan tidak meminta umur yang panjang atau kekayaan, atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku akan melakukan sesuai dengan permintaanmu!

Sungguh Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seorang seperti engkau.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 119:57.72.76-77.127-128.129-130

Refr. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.

1. Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.

2. Biarlah kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.

3. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas, bahkan daripada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu, segalal jalan dusta aku benci.

4. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bacaan Kedua Roma 8:28-30

"Mereka ditentukan Allah dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya"

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:

Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Matius 11:25

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena rahasia Kerajaan telah Kaunyatakan kepada orang-orang kecil.

Bacaan Injil Matius 13:44-52

"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.

Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai.

Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.

Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti."

Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved