Berita Timor Tengah Selatan

Pemda TTS Targetkan Angka Stunting Turun hingga 14 Persen di Tahun 2024

Orang nomor satu Kabupaten TTS ini menyebut hal tersebut untuk menyanggupi target secara nasional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. 

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
STUNTING - Suasana kegiatan Rembuk stunting tahun 2023 dan Workshop Open Defecation Free (ODF) Story BABS tahun 2024 di Aula Mutis Kantor Bupati TTS, Kamis 27 Juli 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) berupaya menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada pengukuran periode Februari tahun depan.

Hal tersebut dikatakan Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun usai mengikuti kegiatan Rembuk stunting tahun 2023 dan Workshop Open Defecation Free (ODF) Story BABS tahun 2024 di Aula Mutis kantor bupati TTS, Kamis 27 Juli 2023.

"TTS kondisi stunting sekarang berada pada posisi 24,1 persen. Dari presentasi yang ada harus diturunkan lagi hingga 10 persen," ungkapnya.

"Target kita untuk pengukuran di bulan Agustus nanti presentasinya berada pada posisi 19 persen atau 18 persen. Artinya di bawah 20 persen. Pengukuran terakhir di bulan Februari tahun depan saya berharap turun lagi dan berada pada posisi 14 persen secara menyeluruh di TTS," tambahnya.

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pemda TTS Gelar HLM TPID dan TP2DD

Orang nomor satu Kabupaten TTS ini menyebut hal tersebut untuk menyanggupi target secara nasional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi

"Sehingga kita berkomitmen untuk mencapai target tersebut," imbuhnya. 

Untuk maksud tersebut pihaknya menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten TTS.

"Kegiatan ini secara nasional untuk rembuk stunting selanjutnya dilaksanakan di setiap provinsi hingga kabupaten. Untuk tingkat kabupaten hari ini kita laksanakan kegiatan itu," tandasnya. 

Baca juga: Syukuran Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Kajari Ungkap Penanganan Kasus di Timor Tengah Selatan

Dirinya menyampaikan, untuk penanganan stunting pihaknya bekerja lintas sektor.

"Kita ada komitmen bersama dengan camat dan kepala desa beserta seluruh unsur SKPD dan forkopimda untuk mengentaskan masalah stunting," ujarnya. 

Terkait ketersediaan dana dalam pengentasan angka stunting terang bupati Egusem ada di masing-masing sektor.

"Dana untuk pengentasan angka stunting ini sudah ada di tingkat nasional, provinsi, kabupaten hingga kecamatan dan masing-masing desa. Kita pemerintah kabupaten hanya memfasilitasi dan mengecek. Jika ada kekurangan kita intervensi. Untuk stunting pembiayaannya multi sektor," paparnya. 

Baca juga: Sambut HDKD ke-78, Lapas Atambua Bagikan 57 Paket Sembako Untuk Pengetasan Stunting 

Dirinya menjelaskan untuk kerja kolaboratif tersebut pihak pemda juga menyerahkan bantuan kepada pemerintah tingkat desa.

"Kepada beberapa desa tadi kita berikan bibit horti sebagai upaya untuk menekan angka stunting. Selain itu kita serahkan juga ayam dan bibit ikan. Hampir semua lintas sektor menganggarkan untuk penanganan stunting termasuk desa. Kita kerja kolaborasi," tuturnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved