Berita Belu

Ekspor Ke Timor Leste Melalui PLBN Motaain Hasilkan Devisa Negara Rp 50 Milyar Lebih Per Bulan

Engel juga mengharapkan dukungan pemerintah Kabupaten Belu agar terus meningkatkan komoditi-komoditi lokal yang diekspor ke Timor Leste. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Kepala Administrator PLBN Motaain, Engelberthus Klau 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Kegiatan ekspor sejumlah komoditas dari Indonesia ke Negara Timor-Leste melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain makin lancar selama tiga bulan terakhir (Mei-Juli 2023).

Kepala Administrator PLBN Motaain, Engelberthus Klau, menyampaikan bahwa nilai ekspor yang tercatat devisa melalui PLBN Motaain setiap bulannya mencapai kisaran Rp 50 miliar lebih per bulan. 

Engel merincikan bahwa pada Bulan Mei Devisa hasil ekspor menghasilkan Rp 55.922.021.918 atau 3.970.444 Netto (kg) dari 463 Kendaraan. Pada bulan Juni terdapat Rp 57,054.257,366 milliar atau 5,039.604 Netto (kg) dari 592 Kendaraan.

Baca juga: Peringatan Hari Anak Nasional, Sekda Belu Minta Orang Tua Agar Anak Bebas Kekerasan dan Intimidasi

Sementara pada bulan Juli tercatat Rp 55,195,066,637 miliar atau 4.181.710 netto (kg) dari 451 Kendaraan. 

"Ini artinya bahwa aktivitas perdagangan umum melalui PLBN tercatat sangat tinggi di seluruh PLN di Indonesia dalam catatan nilai ekspor barang ke Timor Leste," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 26 Juli 2023.

Disampaikan Engel, bahwa komoditi yang diekspor tersebut berupa komoditi hasil pertanian, alat pertanian, bahan bangunan, perabotan rumah tangga, alat motor, Bibit Anak Ayam, Kotak Kardus Telurayam, Pakan Ayam, Ayam Minuman Bersoda, Minyak Goreng, Biskut Roti/Roti Boni dan lain sebagainya. 

Baca juga: 17 Mahasiswa Unwira Kupang Laksanakan KKNT-PPM di Desa Silawan Kecamatan Tasifeto Timur Belu

Namun kata Engel, disamping bicara perdagangan umum, kita juga harus bicara bagaimana meningkatkan ekonomi tradisional masyarakat kecil yang ada di sekitar perbatasan. 

"Kita minta agar pas lintas batas bagi masyarakat di Timor Leste bisa diaktifkan, karena ini menjadi kendala terbesar dalam meningkatkan ekonomi khususnya dalam peningkatan ekonomi tradisional," pintahnya. 

Engel juga mengharapkan dukungan pemerintah Kabupaten Belu agar terus meningkatkan komoditi-komoditi lokal yang diekspor ke Timor Leste. 

Baca juga: Pasar PLBN Motaain Kembali Beroperasi, Masyarakat Mengeluh Tidak Ada Bank dan Mesin ATM 

"Tahun-tahun sebelumnya yang tercatat hanyalah komoditi-komoditi yang berasal dari Surabaya dan dari luar Kabupaten, tetapi akhir-akhir ini tercatat bahwa komoditi lokal turut mengambil peran dalam kegiatan yang diekspor ke Timor Leste seperti tomat, cabai dan sayur-sayuran, ini hampir setiap minggu diekspor," jelasnya. 

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa aktivitas perlintasan orang dan barang di PLN tercatat dalam 3 bulan terakhir juga terus meningkat. 


Lanjut Engel, untuk perlintasan orang di jalur keberangkatan tercatat 29.701 orang dan di jalur kedatangan tercatat 27.772 orang, sehingga total aktivitas perlintasan orang yang terdapat dalam 3 bulan terakhir yakni 57.473 orang.

"Aktivitas perlintasan terlihat sangat padat pada hari Sabtu dan Minggu, yang tentunya saudara-saudara kita dari Timor Leste datang berbondong-bondong ke wilayah Kabupaten Belu untuk berbelanja dan keperluan lain," pungkasnya.  (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved