Renungan Harian Kristen Senin 24 Juli 2023, Janganlah Berdalih

"Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” ~ ayat 15 ~

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Senin 24 19 Juli 2023 dengan judul Janganlah Berdalih, merujuk pada Kitab Lukas 14:15-24. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Pada umumnya, kita senang jika memiliki banyak pengikut atau teman di media sosial, ketika memposting sesuatu di media sosial, lalu dilihat dan disukai banyak orang.

Kita akan sering memeriksa informasi berapa banyak yang sudah melihat dan menyukai tayangan kita di media sosial.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 19 Juli 2023, Berdoalah

Semakin banyak yang melihat, hati kita semakin senang. Jauh berbeda dengan Tuhan Yesus.

Ketika pengikutNya semakin banyak, bukannya mempermudah akses, justeru Tuhan Yesus memberikan syarat disertai informasi resiko kesulitan dan tantangan sebagai pengikutNya.

Di gereja saat ini, ketika syarat dan ketentuan diberlakukan, malah dianggap mempersulit dan menghalang-halangi orang yang ingin menjadi pengikut Kristus.

Kepada orang banyak yang beramai-ramai mengikut Dia, Yesus menjelaskan perbedaan menjadi pengikut dan menjadi muridNya (27).

Kepada mereka Tuhan Yesus mengarahkan untuk evaluasi kembali keputusan mereka, apakah sekedar ikut-ikutan ataukah benar-benar serius ingin menjadi murid Kristus.

Apakah mengikuti perjalanan “wisata” ataukah perjalan seumur hidup.

Untuk memastikan diri, maka Tuhan Yesus mengajarkan kepada mereka tentang tantangan dan resiko yang akan dialami.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 18 Juli 2023, Sukacita Penuaian

Yesus sama sekali tidak mengajarkan tentang berapa banyak keuntungan atau hasil yang akan diterima.

Tantangan dan resiko itu akan selalu ada sehingga akan ada pengikut yang kemudian tidak bertahan, menjadi tawar hati dan tidak dapat lagi menjadi garam.

Langkah Iman

Saat Tuhan mengajarkan kita menghitung-hitung kesanggupan sebelum mengikut Yesus, seakan keputusan ada di tangan kita.

Tetapi sesungguhnya, Tuhan sedang mendidik kita untuk sadar bahwa jika bergantung kepada keputusan kita, maka kita bisa gagal di tengah jalan, menjadi tawar hati.

Karena itu, yang benar ialah menyerahkan seluruh kesanggupan dan ketidaksanggupan kita ke tangan Tuhan, biarlah Dia yang memegang hati kita.

Tuhan mau kita melepaskan diri dari keterikatan dengan kekuatan sendiri. Tuhan mengundang kita menikmati sukacita yang lebih besar di dalam perjamuanNya, karena itu janganlah kita berdalih. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS