Timor Leste

Dom Leandro, Pemain Basket yang Berjalan Sambil Berbuat Baik di Bumi Timor Loro Sae

Mgr. Leandro Maria Alves, seorang imam Projo Keuskupan Dili terpilih jadi Uskup Baucau Timor Leste dan ditahbiskan Uskup Jumat 21 Juli 2023.

|
Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/HO
Mgr. Leandro Maria Alves, Pr ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Baucau Timor Leste, Jumat 21 Juli 2023. Dom Leandro adalah alumnus Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui Kupang angkatan V. 

Seorang laki-laki yang tak banyak bicara, seorang pria yang rambutnya selalu disisir dengan membanting ke kiri, dengan bola mata bulat yang selalu bersinar, dipilih Paus Fransiskus untuk mengemban tugas yang sangat mulia, memimpin Umat Katolik Baucau yang ditinggal pergi pendahulunya Mgr. Basilio Nascimento.

Malahan, penulis mengenal seorang Leandro cukup dekat karena pernah tinggal satu unit yang kamarnya bersebelahan.

"Pernah kami membawa papan garambol masuk ke kamar salah seorang frater. Sedang keasyikan bermain, tiba-tiba Romo pembina mengetuk pintu dan bertanya kenapa ribut di dalam kamar. Silakan buka pintu dan karena ketakutan, kami segera buka pintu dan sama-sama merayap di kolong tempat tidur.  Termasuk di dalamnya Uskup Leandro," kenang Romo Goris Dudy, Pastor Paroki Stella Maris Atapupu yang adalah rekan karib kelas Mgr. Leandro.

"Pernah sekali waktu, bersama Leandro kami ke Kupang untuk keperluan kuliah. Saat kembali, sudah lewat jam masuk asrama. Kami harus melewati "jalan tikus" untuk masuk ke kamar tapi berpapasan dengan Romo Pembina dan kakak tingkat dan kami harus buat pengakuan secara jujur," kata Romo Elfrid Nahak, Pr.

Masih banyak lagi ceritera. Namun satu yang pasti, Leandro saat masih frater itu sosok yang sangat tenang dan kalem. Tidak pernah neko-neko. Prinsipil dan jika sudah benar, dia akan tetap berdiri teguh di atas kebenaran itu. Kami menyebutnya Mr. Perfect. Pembawaannya tenang dan terus mengalir mengikuti irama hidup asrama dan perkuliahan.

Urusan rohani pun, Leandro selalu berdiri di depan tanpa ragu-ragu. Bahkan, saat masuk misa pagi, Leandro selalu mendahului.

"Saya masih ingat persis, Leandro duduk di kursi pojok kanan paling depan di dalam kapela. Dan ketika masuk kapela, dia sudah ada di dalam dan berdoa. Setelah jadi Uskup ini baru saya menyadari bahwa Tuhan tak pernah salah memilih," ujar Alfred Atidja, seorang awam yang sekarang menetap di Kota Kupang.

Lain lagi sepenggal ceritera tentang Mgr. Leandro saat bermain bola. Sesungguhnya Leandro sangat piawai bermain basket. Ketika Pesta Family STSM, Leandro bersama Romo Tiago selalu menjadi pencetak angka terbanyak dan selalu membawa timnya menang. Drible bolanya sangat tenang, dibarengi pivotnya yang lincah dan meliuk-liuk di atas lapangan basket.

Akan tetapi berbanding terbalik di dunia bola kaki. Leandro hanya menjadi pemain anti di Lapangan Merah Matani.

"Kami selalu berlari lebih dahulu ke lapangan bola untuk menjadi pemain pertama. Sementara Leandro bahkan menjadi orang terakhir yang tiba. Ketika ditanya Leandro selalu mengatakan, biar saya tiba lebih dahulu juga saya tidak bermain, lebih baik saya tiba terakhir.," demikian kenang Romo Erwin Asa, Pr.

Pertemanan 4 tahun di Santo Mikhael tak pernah lekang oleh panas, tak luntur oleh hujan.

Empat tahun berlalu dan kami harus berpisah untuk menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral. Tahun 1999 kami saling ucapkan sayonara, setelah menyelesaikan studi filsafat.

Walau kami berpisah secara fisik dan raga, tapi jiwa kami tetap menyatu, tetap bersama.

Penulis hanya menyelesaikan masa TOP dan tidak kembali lagi sebagai mahasiswa Teologan ataupun calon imam.

Selebihnya hanya mendengar kisah dan ceritera tentang teman-teman untuk berproses di tahap-tahap selanjutnya sebagai calon imam, menjadi diakon dan akhirnya ditahbiskan jadi imam.

Dari 33 pemuda saat masuk pertama sebagai angkatan V Seminari Tinggi Santo Mikhael, hanya ada belasan orang yang ditahbiskan jadi imam tahun 2003.

Mgr Leandro sendiri, baru ditahbiskan jadi imam bulan Desember tahun 2006.

Catatan Akhir

Atas Nama Soliditas dan Solidaritas, Kami Hadir Beri Dukungan

Tanggal 26 April 2023 pukul 18.47 Wita, salah seorang teman kelas Romo Yulius Efi, Pr yang sekarang bertugas di Keuskupan Sibolga mengirim di WA Grup Lalian 40 dan Angkatan V STSM, info tentang terpilihnya Romo Leandro sebagai Uskup Baucau.

Rasa syukur, terima kasih, bangga menghiasi percakapan di grup sejak saat itu hingga tulisan ini dibuat. Sontak semua teman bergembira dan menyatakan siap hadir dalam acara tahbisan nanti.

Kiriman foto saat masih frater, lalu menjadi imam hingga foto resmi saat menghadap Paus Fransiskus di Kota Roma, kami terima sebagai sebuah berkah yang tak terkira.

Bahkan karena senang dan bangga, kami beberapa teman harus menelepon langsung Romo Leandro untuk memastikan, apa benar dirinya terpilih jadi Uskup.

"Angkatan kita akhirnya ada yang menjadi seorang Uskup. Kita patut berbangga," tutur Januarius Boko, teman Mgr. Leandro yang sekarang bekerja sebagai ASN di Malaka dan dipercayakan memangku jabatan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan.

Percaya atau tidak, yakin atau tidak, ini realitas. Ini kenyataan. Bahwa Romo Leandro kini menyandang status Uskup dan akan disapa Dom Leandro, Yang Mulia, dan semua umat Katolik yang bertemu dengannya akan mencium cincin yang melingkar di jari manis, tangan kanannya.

Yakin atau tidak, lelaki berusia 49 tahun itu yang dulunya pernah menjadi teman bermain, teman masa kecil, teman sekolah, teman angkatan kini sudah harus berjubah Uskup dan menempati Katedral Baucau. Sesuatu yang mungkin tak pernah dibayangkan banyak orang.

tetapi kita bercermin pada kata-kata Mazmur. RancanganKu bukan rancanganmu, rencanaKu bukan rencanamu. Ini semua rencana dan rancangan Tuhan jauh-jauh hari sebelumnya.

"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya (Mazmur 139 :13-16).

Atas dasar kebanggaan yang terakumulasi jadi satu itulah, alumni Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang mulai dari angkatan perdana, terutama Angkatan V melalui perwakilannya baik imam maupun awam bersedia datang ke Baucau, melintasi Batugade, Maubara masuk ke Dili lalu melanjutkan perjalanan ke Baucau untuk mendapatkan berkat dari Uskup Pertama alumnus Santo Mikhael, yang adalah teman kelasnya.

Tanggal 3 Juli 2023, melalui Romo Goris Dudi kami semua mendapat undangan untuk hadir dalam Upacara Tahbisan Mgr. Leandro sebagai Uskup Baucau.

Di bawah motto tahbisan Uskup "Pertransivit Benefaciendo" yang artinya Dia Berkeliling Sambil Berbuat Baik, yang direfleksikan dari Kisah Para Rasul dalam Alkitab, semoga Uskup Leandro Maria Alves menjadi berkat bagi sesama. Tangannya yang selalu terentang untuk memberikan berkat, harus tetap abadi.

Seperti saat masih jadi pemain basket di Santo Mikhael, semoga "lemparannya" mampu menghasilkan nilai-nilai yang membawa setiap umat kepada kemenangan dan keselamatan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan di bawah naungan doa Bunda Maria, mulai dari Bumi Lorosae hingga ke ujung dunia.*

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved