Frans Aba Calon Gubernur NTT
Pengamat Ungkap Frans Aba Jadi Harapan Baru Pimpin NTT, Rakyat Butuh Pemimpin Idealisme Tinggi
NTT membutuhkan sosok yang memiliki idealisme tinggi untuk mendobrak semua keterkunkungan dalam bidang ekonomi
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Frans Aba kini menjadi harapan baru untuk memimpin Provinsi NTT dalam 5 higga 10 tahun kedepan
NTT membutuhkan sosok yang memiliki idealisme tinggi untuk mendobrak semua keterkunkungan dalam bidang ekonomi
Sosok Franas Aba diangga sangat pas sebagai pemimpin baru di NTT
Demikian pengamat ekonomi dan sosial yang juga pengajar di salah satu perguruan tinggi di NTT, Melkianus Pote Hadi
Nama Dr. Frans Aba kini menjadi sosok yang muncul dari kalangan kaum muda yang siap memimpin Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Frans Aba dengan jargon utama gotong royong untuk mambangun NTT , sosok lulusan Fakultas Ekonomi Unwira ini dianggap bisa memenuhi ekspektasi kaum muda NTT mengenai figur yang pantas memimpin bumi Flobamora
Baca juga: Frans Aba Beri Perhatian untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak
Lulusan Doktoral dan Magister Malaysia dan Singapura itupun jadi harapan baru dalam demokrasi di NTT
Dosen muda di salah satu perguruan tiggi di NTT, Melkianus Pote Hadi mengatakan NTT membutuhkan figur muda untuk menjadi pemimpin untuk mengelola semua sumber daya alam dan sumber daya mansia yang ada di provinsi kepeluan ini. Dan, gambaran sosok tersebut berada di Frans Aba
Belia masih muda tapi sudah banyak pengalaman dalam kajian bidang ekonomi wilayah. Sosok Frans Aba juga tidak ketinggalan dalam hal teknologi informasi.
"Daerah kita ini butuh generasi pemuda yang mempunyai idelisme tinggi, semangat yang bergelora, dan kekuatan yang begitu masif. Bangsa kita juga butuh Pemuda untuk menciptakan sebuah perubahan. Janganlah ditunda-tunda, karena semakin tua urusan semakin banyak ditambah tuntutan berkompromi disana-sini. Justru usia muda adalah saatnya untuk menciptakan perubahan untuk menjadi tonggak peradaban bangsa maupun dunia," kata Melkianus Pote Hadi saat ditemui di Hotel Aston belum lama ini
Menurut pria asal Sumba itu, kaum milineal saat ini tidak bisa dipandang sebela mata. Sebab, kaum inilah yang akan melanjutkan kerja untuk membangun bangsa dan daerah ini
"Posisi generasi milenial sangat diperhitungkan pada tahun politik sekarang ini. Mereka adalah bagian dari penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi, baik di tingkat daerah maupun nasionalm" ungkap Melkianus Pote Hadi.
Baca juga: Lepas jabatan Pangdam XVIII/Kasuari, Ini Jabatan Baru Putra NTT Mayjen TNI Gabriel Lema di Mabes AD
Ia merincikan berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih milenial mencapai 70 juta–80 juta jiwa dari 193 juta pemilih di level nasional.

"Artinya, sekitar 35–40 persen memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemilu dan menentukan siapa pemimpin pada masa mendatang. Urgensi kondisi demokrasi kita, kita bertanya-tanya, sebagai dan pertanyaan mendasar pemuda adalah, Bagaimana kaum muda semestinya berkiprah dalam politik? Lalu konsep etika atau moralitas seperti yang semestinya dimiliki sebagai modal dalam berpolitik? Persoalan etika politik sudah merupakan persoalan universal yang dibicarakan manusia sejak dahulu hingga dewasa ini," bebernya.
Frans Aba saat wisudah dan pengukuhan doktor ci Philosophi of Doctoral (S3) University
Sains Malaysia
Frans Aba saat wisudah dan pengukuhan doktor ci Philosophi of Doctoral (S3) University Sains Malaysia (Ist)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.