Munaslub PKN
Pernyataan Penting Anas Urbaningrum Setelah Resmi Jadi Ketum PKN dalam Munaslub 2023
Pernyataan penting itu berkaitan dengan persoalan pribadi, komitmen kepartaian PKN hingga kesiapan menyambut pesta demokrasi dalam Pemilu 2024.
"Kalau ada partai yang kader lamanya sudah berjuang kemudian merasa terancam dengan kader baru, dijamin partai itu akan menjadi partai yang kerdil," lanjutnya.
Anas Urbaningrum mengingatkan, agar para kader saling mendukung, topang menopang, dan tidak boleh ada tendensi saling menyisihkan.
5) Partai Harus Dibangun Berdasarkan Meritokrasi
Anas Urbaningrum menegaskan bahwa partai yang baik adalah dibangun berdasarkan asas meritokrasi.
"Saya ingin mengajak kita untuk mulai menerapkan asas meritokrasi. Meritokrasi akan memacu kita untuk bekerja yang terbaik," ucap Anas.
Anas menambahkan, agar para kader lebih mengedepankan hal-hal yang terbukti nyata bagi kemajuan partai, kemajuan masyarakat, bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara.
Meritokrasi merupakan sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan, senioritas, dan sebagainya.
6) Kader Harus Berjuang Keras
Anas Urbaningrum mengingatkan tugas seorang politisi maupaun kader PKN adalah petugas kepentingan publik. Karena itu, politisi wajib punya kecakapan untuk merumuskan kepentingan publik dan menerjemahkan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat bagi kepentingan banyak orang.
"Kader-kadernya pengurus-pengurus PKN harus mencegah agar Indonesia tidak terjerembab ke dalam lubang involusi demokrasi. Kita harus berjuang keras agar Indonesia yang sejak tahun 1998 melakukan reformasi terus maju berkembang dan yang terbangun adalah demokrasi produktif, demokrasi yang berfungsi dengan baik," ungkapnya.
7) Alasan Tidak Bisa Jadi Caleg
Anas Urbaningrum menyebut para kader atau yang akan menjadi calon legislatif (caleg) PKN adalah kader tangguh. Sementara dirinya belum bisa ikut konntestasi sebagai calon legislatif.
"(Anda) bagian dari caleg-caleg yang tangguh, saya yang belum bisa nyaleg. Karena ada putusan yang saya belum nyaleg, putusan yang dzalim, keputusan yang tidak berdasar, tapi itu tidak apa-apa, itu sudah menjadi bagian dari perjalanan saya, dan ini menjadi perjuangan kita," ucap Anas.
Anas pun berpesan ke kadernya yang nantinya jika menjadi pemimpin negeri agar tidak bersikap zalim.
"Suatu hari PKN dipercaya menjadi pemimpin negeri ini, maka pemimpin yang dihasilkan oleh PKN harus menjauhi sikap dan sifat yang zalim."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.