Pilkada NTT
Harta Kekayaan Orias Petrus Moedak Rp 37 Miliar, Calon Gubernur NTT Terkaya?
Calon Gubernur NTT Orias Petrus Moedak termasuk tajir. Ia memiliki harta kekayaan senilai Rp 37,2 miliar lebih.
Dia berkeliling NTT melaksanakan aktivitas sosial dan mendukung pembangunan sambil memperkenalkan diri.
Siapa Orias Petrus Moedak? Berikut profilnya yang dirangkum POS-KUPANG.COM:
Orias Petrus Moedak lahir di Kupang, 26 Agustus 1967. Ia telah menikah dan dikaruniahi tiga orang anak. Orias Petrus Moedak bersama keluarga berdomisili di Jakarta.
Orias mengawali pendidikan dengan menjadi siswa SDK Don Bosko 3 Kupang, tamat tahun 1980. Kemudian lanjut di SMP Negeri 2 Kupang, selesai tahun 1983.
Baca juga: Pemda Belu Anggarkan Rp 38 Miliar Untuk Pilkada Serentak Tahun 2024
Setelah tamat SMP Negeri 2 Kupang, Orias Petrus Moedak melanjutkan di SMA Negeri 1 Kupang pada tahun 1984.
Selanjutnya, karena mendapat beasiswa sehingga dia pindah ke SMA Negeri 1 Garut dan tamat tahun 1986.
Orias kemudian menjadi mahasiswa Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung, selesai tahun 1990.
Dia mengawali karir profesional di sektor jasa keuangan dengan menjadi Senior Auditor KAP Santoso Harsokusumo, member of Ernst & Young International (1991-1994).
EY International merupakan perusahaan jasa auditor yang masuk kategori Big Four.
Orias juga menjabat sebagai Direktur Corporate Finance PT Bahana Securities (1994-2000).
Ia sempat berkarir di Singapura dengan menjadi Managing Director Investement Banking Daiwa Capital Markets Singapore Ltd (2010-2014).
Kemudian, Orias Petrus Moedak kembali ke Indonesia karena 'ditarik' oleh Direktur Utama Pelindo II saat itu, RJ Lino.
Orias menjabat Direktur Keuangan Pelindo II (2014-2016), mengelola perusahaan BUMN pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Orias Petrus Moedak dipromosikan menjadi Direktur Utama Pelindo III (2016-2017).
Baca juga: Pemda Flores Timur Siap Anggarkan Rp 50 Miliar untuk Pilkada Serentak 2024
Setahun di Pelindo III, karier Orias Petrus Moedak pun berpindah industri, masih di perusahaan BUMN.
Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), BUMN pertambangan batu bara.
Setelah setahun, Orias Petrus Moedak pindah dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Hanya butuh waktu 9 bulan di Inalum, Orias Petrus Moedak dipercayakan sebagai Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia.
PT Inalum (Persero) memiliki saham mayoritas (51,2 persen) di PT Freeport Indonesia.
Tak sampai setahun, Orias Petrus Moedak memperoleh promosi menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero), holding dari BUMN pertambangan.
Selain menempati jabatan direktur, Orias Petrus Moedak juga menjabat komisaris sejumlah perusahaan, di antaranya Komisaris Independen PT Rukun Raharja, Jakarta (2023-Sekarang).
Orias Petrus Moedak memiliki prinsip bekerja secara jujur.
"Jangan mencuri, karena mencuri itu mengambil hak orang. Saya jamin NTT bisa maju, asalkan jangan mencuri aja,” kata Orias Petrus Moedak. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.