KKB Papua
Kapolda Siapkan Rp 5 M untuk KKB Papua Tapi Uang Baru Diserahkan Kalau Tawanan Sudah Dibebaskan
Guna membebaskan pilot Susi Air dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, Kapolda telah menyiapkan uang Rp 5 miliar sesuai jumlah yang diminta.
Jika tuntutan yang diajukan tak direspon, maka KKB Papua pasti akan mengeksekusi pilot Susi Air, Philips Mar Merthens pada hari ini 1 Juli 2023.
Hanya saja sampai saat ini tak ada aksi KKB untuk menembak mati Philips Mark Merthens sebagaimana yang disampaikan Egianus Kogoya belum lama ini.
Namun, Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri, berharap bahwa hal tersebut tidak akan terjadi mengingat Egianus dan kelompoknya adalah orang-orang beragama.
"Saya berharap Egianus dan keluarganya dapat mempertimbangkan aspek kemanusiaan sehingga tidak semena-mena melanggar nilai-nilai yang dianut agama, yaitu mengambil nyawa seseorang," ungkapnya di Jayapura, pada hari Kamis 29 Juni 2023.
Fakhiri menegaskan bahwa hingga saat ini, aparat keamanan dan pemerintah terus berupaya melakukan negosiasi melalui berbagai pihak.
Namun, dia juga menyampaikan bahwa semua tergantung pada pihak Egianus, apakah mereka mau menerima tawaran yang telah diberikan atau tidak.
"Kami dan pemerintah telah memberikan tawaran kepada dia (Egianus), tinggal dia yang menentukan, tetapi permintaan kemerdekaan tidak mungkin bisa dipenuhi," kata Kapolda.
Salah satu tawaran yang diberikan kepada Egianus adalah uang.
Fakhiri menyatakan, "Kami telah menawarkan barter kepada mereka, yaitu jika mereka (pilot) mau dibawa keluar, ada pertukaran dengan uang."
Fakhiri juga menegaskan bahwa segala upaya akan terus dilakukan untuk menyelamatkan Kapten Philip, termasuk langkah-langkah penegakan hukum jika negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan.
"Kita telah menyiapkan segala hal untuk menyelamatkan pilot," tegasnya.
Sebagai informasi, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada tanggal 7 Februari 2023.
Mereka juga menyandera Kapten Philip Mark Merthens (37 tahun) yang merupakan warga negara Selandia Baru.
Setelah Satgas Damai Cartenz memasuki Distrik Paro pada tanggal 14 Februari 2023, diketahui bahwa Egianus dan kelompoknya telah meninggalkan lokasi tersebut.
Selain itu, wilayah Distrik Paro juga telah ditinggalkan oleh penduduknya yang mengungsi ke Distrik Kenyam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.