Berita Lembata

Tim Dokter Rumah Sakit Terapung Universitas Airlangga Operasi Katarak di Lembata

Selama satu minggu sejak kemarin, 12 Juni sampai 18 Juni, RST Ksatria Airlangga melayani kesehatan bagi masyarakat Lembata secara gratis.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
RUMAH Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA), Universitas Airlangga (Unair) yang sedang melakukan misi pelayanan kesehatan gratis untuk wilayah kepulauan saat ini sedang berada di Kabupaten Lembata, NTT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga atau RSTKA, Universitas Airlangga ( Unair ) yang melakukan misi pelayanan kesehatan gratis untuk wilayah kepulauan saat ini sedang berada di Kabupaten Lembata, NTT.

Selama satu minggu sejak kemarin, 12 Juni sampai 18 Juni, RST Ksatria Airlangga melayani kesehatan bagi masyarakat Lembata secara gratis.

Sejak bersandar di Pelabuhan Lewoleba pihak RSTK Ksatria Airlangga melakukan skrining pasien yang sudah mendaftar.

Baca juga: Antisipasi Kriminalitas dan Kejahatan, Polres Lembata Gelar Patroli Malam

Khusus untuk mata, pasien dibatasi hanya 45 orang karena keterbatasan tenaga dan waktu.

Hal ini disampaikan oleh dr. Alvin Saputra, Ketua Pelaksana Bakti Indonesia Timur RS Terapung Ksatria Airlangga periode Mei – Desember 2023 kepada wartawan, 13 Juni 2023.

Dokter Alvin mengungkapkan dari 45 pasien katarak, RSTKA bersama para perawat dan dibantu dokter RSUD Lewoleba, berhasil melakukan operasi katarak hari pertama, 13 Juni 2023.

Operasi katarak untuk pertama di hari pertama pelayanan dipimpin langsung oleh dr. Yanuar Zulfikli, Sp.M.

Baca juga: Satgas TPPO Polda NTT Jemput 27 Calon Pekerja Migran Asal TTS dari Lembata

“Telah berlangsung operasi katarak hari pertama, Selasa, 13 Juni 2023 bersama dr. Yanuar Zulfikli, Sp.M," ungkapnya. 

Sebelumnya diberitakan pemilihan NTT sebagai tujuan misi kemanusiaan ini didasarkan pada alasan bahwa NTT merupakan salah satu daerah binaan Universitas Airlangga (UNAIR).

Meskipun RSTKA belum dapat mencakup daerah yang lebih jauh karena keterbatasan sumber daya, salah satu fokus program kali ini adalah mengurangi angka stunting yang masih tinggi di NTT.

Dalam pelaksanaan misi ini, RSTKA bekerja sama secara penuh dengan pemerintah dan tenaga kesehatan di rumah sakit daerah.

Baca juga: Perpustakaan Gorys Keraf Koleksi Ratusan Ribu Eksemplar Buku, Termasuk Buku Penulis Asli Lembata

“Upaya ini dilakukan dengan memelihara keyakinan dan empati untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan, dengan mengusung tema “Karena Setiap Orang Pulau Berharga” dalam bakti RSTKA tahun 2023 ini”, ungkap dr. Alvin. 

Hari kedua skrining, ratusan masyarakat memenuhi selasar rumah sakit dan beberapa poli di RSUD Lewoleba untuk diskrining sebelum dilakukan tindakan medis.

Sebanyak 17 relawan terdiri dari dokter spesialis THT, PPDS obsgyn, anak, kardiologi, anestesi, dokter umum, perawat bedah, apoteker, dan dokumentator terlibat dalam misi selama satu minggu di Lembata. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved