Berita Kota Kupang

Masyarakat Perlu Diedukasi Mengenai Rabies, RSHP Undana Kupang Gelar Workshop

Rabies itu berbahaya tapi sangat mudah dicegah melalui vaksinasi hewan yang berpotensi menular. RHSP siap memberikan edukasi dan pelayanan vaksinasi.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Gerardus Manyela
POS-KUPANG.COM
WORKSHOP - dr. Redemptus, S. Ked, dosen FKHH Undana Kupang saat memberikan materi dalam workshop peran RSHP Undana dalam tindakan promotif preventif dan edukatif. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Masyarakat perlu diedukasi mengenai rabies. Menyikapi itu, Rumah Sakti Hewan Pendidikan (RHSP) Undana Kupang menggelar workshop.

Penyelenggaraan workshop berlangsung di aula lantai 3 gedung RHSP Undana Kupang, di Jalan Durian Nomor 1, Naikoten, samping SPBU Sylvia,  Jumat 16 Juni 2023.

Workshop itu menghadirkan dr. Maria Aega Geolodo, M. Si yang memberi materi tentang rabies dan ancamannya  serta dr. Redemptus, S. Ked, dosen FKHH Undana Kupang  membawakan materi penanganan kasus gigitan HPR pada manusia.

Dokter  Redemptus menjelaskan berbagai ciri menyangkut rabies. Dia mengatakan, virus ini sangat cepat yang dimulai dari otak hingga ke seluruh tubuh.

Baca juga: Korban Meninggal Akibat Virus Rabies di Timor Tegah Selatan Menjadi Tiga Orang

Pada tahapan seperti ini, pasien umumnya mulai mengalami perubahan seperti sakit kepala dan lemas. Dalam banyak kasus, pasien yang dirawat mengalami situasi krisis.

"Ada juga pasien yang justru takut dengan air hingga ketakutan maupun emosional yang meningkat," kata dr. Redemptus.

Dia mengatakan, keluarga didorong untuk terus memberi perhatian kepada pasien agar bertahan hingga pemulihan. Sisi lain, petugas medis yang melakukan perawatan juga harus benar menjaga perlindungan dengan menggunakan pakaian pelindung, karena rabies tersebut menular.

Redemptus menganjurkan   agar orang yang terkena gigitan anjing rabies harus segera mencuci bekas gigitan dengan sabun, hingga 15 menit. Setelah itu pasien tersebut dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Baca juga: KLB Rabies, Bupati Timor Tengah Selatan: Eliminasi Anjing yang Tak Dikandang

Dia berharap masyarakat tidak memandang enteng gigitan anjing. Berkaca dari pengalaman, banyak orang justru tidak terlalu memperhatikan sehingga membiarkan gigitan anjing itu sebagai hal biasa.

Untuk itu, ia mendorong masyarakat perlu mengetahui ciri anjing rabies agar mendapat perawatan secepatnya di fasilitas kesehatan. Apalagi, jika terkena gigitan dan harus dirawat intensif, pasien harus mendapat suntikan vaksin dengan harga yang cukup mahal.

Artinya, masyarakat sebaiknya melakukan pencegahan ketimbang mengeluarkan biaya yang lebih besar saat perawatan.

Kepala RSHP Undana Kupang, drh. Tarsisius Considus Tophianong mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk memperkuat peran dari RSHP Undana. Paling penting adalah memberi edukasi bagi masyarakat, khususnya pemilik hewan rawan penular rabies untuk mendapat informasi mengenai pencegahan dan pengendalian rabies.

Baca juga: Korban Kasus Rabies Meningkat, DPRD NTT Minta Perlu Ada Gugus Tugas Penanganan Rabies

"Yang sekarang ini jadi KLB di TTS  supaya pemilik hewan itu sadar dan mengetahui betapa pentingnya vaksinasi dan mengapa hewan itu harus divaksin," kata drh.Cons sapaan akrabnya.

Menurut drh. Cons, rabies itu sangat berbahaya. Namun, penyakit ini sangat mudah dilakukan pencegahan melalui vaksinasi ke hewan yang diketahui sebagai penular. Akar masalahnya, sebut dia, ada di hewan sehingga pemilik perlu diberi informasi mengenai hal itu. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved