Berita Timor Tengah Selatan

Cegah Konflik Sosial, Waas Intel Kasad Ajak Masyarakat Timor Tengah Selatan Berperan Jaga Persatuan

Binkom yang digagas Staf Intel Angkatan Darat, Sintelad tersebut bertemakan peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial.

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Manajemen Intelijen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP. M.Han., memberikan pembinaan komunikasi (binkom) terkait pencegahan konflik sosial di Aula Gunung Mutis kantor bupati TTS, Rabu 14 Juni 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Manajemen Intelijen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP. M.Han., memberikan pembinaan komunikasi (binkom) terkait pencegahan konflik sosial di wilayah Kodim 1621/TTS.

Kegiatan ini berlangsung di aula Gunung Mutis kantor Bupati TTS, Rabu 14 Juni 2023.

Binkom yang digagas Staf Intel Angkatan Darat, Sintelad tersebut bertemakan peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial.

Pertemuan ini sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kebersamaan guna membangun komunikasi dialogis untuk memperoleh kesamaan pandangan dalam memahami setiap permasalahan yang terjadi dalam upaya mencegah konflik agar tetap kokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Bocah di Timor Tengah Selatan yang Meninggal Karena Rabies Akibat Terlambat Dapat Vaksin

Turut hadir dalam kegiatan Binkom cegah konflik sosial Bupati TTS Egusem P. Tahun ST.M.M, Dandim TTS Letkol Inf Sobirin,S.Ag.,M.Si; Kapolres TTS, I Gusti Putu Suka Arsa S.Ik; Kasiintel kejaksaan Negri TTS; Kaban kesbangpol, Tokoh Agama,Tokoh Adat, Tokoh masyarakat, Organisasi pemuda, Paguyuban Cina, mahasiswa dari Institut Pendidikan Soe, Kelompok pemuda Makasar, Organisasi K2S, dan seluruh anggota Kodim 1621/TTS sebagai penyelenggara pada kegiatan tersebut.

Brigjen TNI Antoninho pada kesempatan ini menggaris bawahi pentingnya mengantisipasi potensi konflik sosial karena pengaruh dalam negeri seperti gesekan antar suku, politik dan kepentingan serta pengaruh luar negeri seperti dampak perang Rusia-Ukraina.

Brigjen TNI Antoninho juga mewanti-wanti masyarakat untuk bijak dalam bersosial media yang sangat rentan terjadi perselisihan.

Baca juga: Dinas Peternakan NTT Kirim 1000 Vaksin Rabies ke Timor Tengah Selatan

"Di NTT mengingat sejumlah sejarah kelam konflik di antaranya tragedi Suku Alor dan Suku Sumba di Oesapa, masyarakat diimbau mencegah hal serupa agar tidak terulang kembali," ujarnya.

Brigjen TNI Antoninho meminta seluruh komponen masyarakat bersinergi dalam meminimalisir konflik.

"Langkah kita adalah keterpaduan antara TNI-Polri, Pemda maupun tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dengan sinergitas kita yang utuh, konflik sosial bisa dikurangi," katanya.

Dengan peningkatan wawasan kebangsaan, kesadaran akan potensi pemicu konflik hingga penguatan bela negara, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva meyakini ke depan Bangsa Indonesia bisa lebih kokoh dalam menjaga persatuan dalam keberagaman.

Sementara Al Kase, salah satu pemateri pada kesempatan ini mengaku tertarik dengan tema menghadapi konflik serta pemulihan konflik oleh Waas Intel Kasad. 

"Yang menarik dari Waas Intel bagaimana kita diberi pelajaran menghadapi dan menangani konflik serta pemulihan dari konflik," ungkap Al Kase. (din)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved