Berita Kota Kupang

Ajari Anak Pertanian Sejak Dini, SDN Kuasaet Wajibkan Anak Menanam 

Kepala SDN Kuasaet, Nono Tarsisius, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, UPTD SD Negeri Kuasaet memiliki luas lahan seluruhnya 2.900 M2.

|
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
BERSIH TANAMAN - Kepala SDN Kuasaet, Nono Tarsisius, Wakasek, Jonathan Lena Djila, dan anak-anak saat membersihkan tanaman, Kamis 15 Juni 2023. 

Sehingga, setingan untuk tanaman dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menggangu ketika ada pekerjaan pembangunan gedung baru. Bagian tengah menjadi ruang terbuka hijau.

Wakil kepala sekolah, Jonathan Lena Djila, mengatakan, untuk ruang terbuka hijau diskep sesuai dengan kebutuhan, dibagi untuk pembangunan gedung dan juga untuk ruang terbuka hijau. Saat ini, katanya, sudah ditanami tanaman umur panjang, seperti anakan lemon manis, mangga,  jambu biji merah, dan buah naga. Sedangkan tanaman umur pendek seperti sayur okra, tomat dan lombok. 

Ia mengatakan, ia mengajari anak-anak menanam tanaman umur panjang agar anak-anak bisa melihat kembali hasil tanaman mereka nanti, jika sudah tamat dari sekolah. Jadi, ada kecintaan terhadap sekolah tersebut.

Baca juga: Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumuliahi Djami Minta Pemutihan Sertifikasi Perlu Dikaji

"Saat ini belum nampak karena baru ditanami bulan Maret tahun 2023, tetapi tanaman lain seperti buah naga sudah ditanami saat hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional," katanya. 

Ia ingin agar anak-anak ada kenang-kenangan di sekolah tersebut, dan mereka diwajibkan untuk menanam dan merawat, sedangkan guru hanya untuk mengawasi dan mendampingi. Tanaman yang ditanam ini, jika sudah menghasilkan akan diberikan kepada anak-anak untuk merasakan hasil yang mereka sudah tanam.

"Beberapa waktu lalu, kami memanen buah naga, tomat dan lombok, dan dipenan oleh anak-anak dan hasilnya juga mereka yang menikmati. Orang tua membantu membawa pupuk oganik dari rumah," katanya.

Baca juga: Lima Perda Usulan Inisiatif Ditetapkan DPRD dan Pemkot Kupang Jadi Landasan Pembangunan 

Dikatakanya, ajaran menanam sedini mungkin, karena ada hal yang dilupakan bahwa di dunia yang tidak berubah adalah pertanian dan peternakan.

Karena dua bidang ini akan tetap eksis walau tahun terus berubah. "Ketika manusia lahir ke dunia, dilengkapi dengan organ perut dan perut membutuhkan makanan. Makanan datang dari pertanian dan peternakan. Seinstan apapun makanan yang diolah saat ini dengan kemajuan teknologi, bahan dasarnya tetap dari pertanian dan peternakan," ujarnya.

Siswa kelas V, Riki Bimosu, mengatakan, ia mendapat gilian menanam jeruk, jambu kristal dan buah naga. Dirinya senang karena belajar menanam di sekolah. Setiap hari ia belajar betanggung jawab dengan membawa air di botol untuk menyiram tanaman.

BIBIT - Pegiat Literasi, Goris Takene, menerima bibit akro dari siswa SDN Kuasaet Kolhua, Kamis (15/6).
BIBIT - Pegiat Literasi, Goris Takene, menerima bibit akro dari siswa SDN Kuasaet Kolhua, Kamis (15/6). (POS-KUPANG.COM/HO)

 

Siswa kelas V lainnya, Eka Kardiata Takene,  juga merasa gembira bisa bersama teman-teman menjaga lingkungan agar tetap hijau. Dan dirinya senang saat memetik hasil, yakni buah naga.

Siswa lainnya, Putri Bimosu, juga merasa senang dan gembira karena bisa tahu menanam sejak dini. "Saya pertama tanam tomat, lombok, dan kami sudah panen dan buat sambal lombok," katanya.

Ia mengajak teman-teman bisa semangat menanam dan menanam untuk menjaga lingkungan tetap hijau dan asri, apalagi tanaman yang menghasilkan. (nia)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved