Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 12 Juni 2023, Bahagia di Dunia, Selamat di Akhirat

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bahagia di Dunia, Selamat di Akhirat.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 12 Juni 2023 dengan judul Bahagia di Dunia, Selamat di Akhirat. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bahagia di Dunia, Selamat di Akhirat.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 2 Korintus 1: 1-7, dan bacaan Injil Matius 5: 1-12.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 12 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Apa yang menjadi kebahagiaan Anda? Mungkin ada orang yang secara spontan mengatakan: saya bahagia kalau punya banyak uang, bisa makan yang enak, atau punya pasangan yang keren.

Atau mungkin ada yang berpendapat bahwa kebahagiaan dicapai dengan kedudukan dan pendidikan yang tinggi, kesehatan yang prima, dan penampilan yang OK.

Setidak-tidaknya itulah gambaran yang umum dipropagandakan melalui iklan dan film-film di televisi.

Benarkah kebahagiaan kita dapat dicapai dengan hal-hal tersebut di atas?

Semua orang, baik dewasa maupun anak-anak, ingin bahagia.

Kebahagiaan diartikan sebagai pemenuhan semua keinginan hati kita. Jika kita perhatikan, pemenuhan kebahagiaan itu bergeser terus, manusia cenderung menginginkan sesuatu yang ‘lebih’: ingin lebih pandai, lebih sukses, lebih baik.

Semua itu disebabkan karena di dalam diri kita ada keinginan untuk mencapai kesempurnaan akhir seperti halnya seorang atlet yang terus berjuang mencapai garis finish.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 11 Juni 2023, Ego Sum Panis Vivus - Akulah Roti Kehidupan

Nah, masalahnya apa yang dicapai setelah garis akhir itu? Memang bagi kita yang masih hidup di dunia, titik akhir itu tidak dapat kita gambarkan secara persis.

Tak heran, walaupun semua orang ingin bahagia, umumnya orang tidak tahu secara persis macam kehidupan seperti apa yang dapat menghantar kita ke sana.

Akibatnya tiap-tiap orang mengejar hal yang berbeda-beda untuk mencapai kebahagiaan itu.

Apakah kebahagiaan ada di dalam uang? Banyak orang ingin mencari uang sebanyakbanyaknya agar bahagia.

Namun jika kita renungkan, uang dan kekayaan merupakan sesuatu yang lebih rendah daripada manusia itu sendiri.

Uang dan kekayaan bersifat sementara: dapat mudah diperoleh, tetapi juga mudah hilang.

Uang bukan tujuan, karena hanya alat untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Uang memang diperlukan untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang kita perlukan, namun semua kebutuhan kita itu ada umurnya. Tidak ada yang tetap selamanya.

Kita sering mendengar berita para selebriti yang cerita dan fotonya terpampang di aneka majalah dan surat kabar.

Mereka sangat kaya, terkenal, seolah tak ada yang kurang.

Tapi banyak dari mereka yang terlibat masalah kehidupan, entah perceraian, ketergantungan obat, putus asa bahkan mau bunuh diri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 12 Juni 2023, Sabda Bahagia

Dari sini kita melihat bahwa uang tidak mungkin dapat menjadi tujuan akhir kebahagiaan kita.

Demikian juga dengan kesehatan, kecantikan, dan kepandaian, karena pada suatu saat semuanya itu akan berkurang atau hilang.

Apakah kebahagiaan ada di dalam kesenangan? Kesenangan dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kesenangan jasmani dan kesenangan rohani.

Kesenangan jasmani umumnya tidak membedakan kita dari sesama yang lain, maka sesungguhnya tidak mungkin menjadi inti kebahagiaan kita.

Kesenangan jasmani juga bersifat sementara, seperti kenyang setelah makan tidak bertahan selamanya.

Setelah beberapa saat, datanglah perasaan lapar kembali. Kesenangan jasmani itu terbatas.

Misalnya, sebanyak-banyaknya kita makan, tidak dapat sampai melewati batas.

Padahal manusia pada dasarnya mencari sesuatu yang tidak terbatas.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Juni 2023, Memberi Itu Cinta

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Sabda Bahagia mengandung harapan akan kebaikan yang akan diperoleh.

Yang miskin di hadapan Allah akan memperoleh Kerajaan Surga, yang berdukacita akan dihibur, yang lemah lembut akan memiliki bumi, yang lapar dan haus akan kebenaran akan dipuaskan, yang murah hati akan memperoleh kemurahan, yang suci hatinya akan melihat Allah, yang membawa damai akan disebut anak Allah, yang dianiaya oleh karena kebenaran akan memiliki Kerajaan Surga.

Dengan ini hendak dikatakan bahwa setiap orang yang tekun dan setia melakukan perbuatan baik, yang hatinya tertuju kepada Allah dan cintanya tulus kepada sesama, akan mendapatkan pahala penebusan dan kebahagiaan pada hari ini juga dan dijamin hidupnya pada hari yang akan datang.

Orang seperti inilah yang disebut Yesus sebagai orang yang berbahagia. Bahagia di dunia, selamat di akhirat.

Semoga kita pun layak disebut orang yang berbahagia.

Doa

Tuhan yang Maha Pengasih, Engkaulah Kebahagiaanku. Aku bersyukur untuk besarnya kasih-Mu kepadaku, terutama karena Engkau menciptakan aku untuk mencapai kebahagiaan bersama-Mu.

Ampunilah aku, yang sering terlalu menyibukkan diri untuk mencari kebahagiaan semu di dunia.

Terangilah akal budiku, agar aku dapat melihat kehadiran-Mu di dunia lewat sesamaku; mereka yang miskin, yang menderita dan yang lapar, sehingga aku dapat menginginkan Engkau dengan lebih sungguh. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami sepanjang segala masa. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Selamat memasuki hari baru. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 12 Juni 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 12 Juni 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 12 Juni 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: 2Korintus 1:1-7

Allah menghibur kita, sehingga kita sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dan kepada semua orang kudus di seluruh Akhaya.

Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasih dan Allah sumber segala penghiburan.

Ia menghibur kami dalam segala penderitaan, sehingga kami sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab seperti halnya kami mendapat bagian berlimpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula berlimpahlah penghiburan kami oleh Kristus.

Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kalian, jika kami dihibur, hal itu adalah untuk penghiburanmu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita.

Kami mempunyai harapan yang teguh akan kalian. Sebab kami tahu, sebagaimana kalian turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, demikian juga kalian turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9

Refr. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bait Pengantar Injil – Matius 5:12a

Refr. Alleluya.

Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Bacaan Injil: Matius 5:1-12

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah.

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga, sebab para nabi sebelum kalian pun telah dianiaya.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved