Tindak Pidana Perdagangan Orang

Jenazah Korban Dugaan TPPO Tiba di Solor Flores Timur

Pihak keluarga sedari awal terus menanti kedatangan putri kedua dari empat bersaudara tersebut dengan mendaraskan doa di rumah duka.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EMAN
JENAZAH - Jenazah Agnes Peni Muda (20), korban dugaan TPPO di Malaysia telah dipulangkan ke kampung halamannya di Solor, Flores Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Jenazah Agnes Peni Muda (20), seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang atau human trafficking telah tiba di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Minggu 11 Juni 2023.

Informasi yang dihimpun, jenazah perempuan berusia 20 tahun ini sedang disemayamkan di rumah keluarganya bernama, Ambrosius Wurin Lein.

Selanjutnya pada pukul 08.00 Wita, jenazah dibawa ke kampung halamannya di Desa Tanah Lein, Kecamatan Solor Barat, Pulau Solor Kabupaten Flores Timur.

Kepulangan jenazah dari negeri jiran Malaysia menggunakan KM Bukit Siguntang merupakan perjuangan keras oleh KBRI di Malaysia serta dukungan para pihak sehingga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Keluarga TKI asal Flores Timur yang Meninggal di Malaysia Duga Korban Direkrut Sosok Misterius

Kasus ini nyatanya menyita perhatian publik. Mereka terus memberikan dukungan dan berjuang untuk memulangkan korban setelah kasus ini viral di pemberitaan media massa.

Pihak keluarga sedari awal terus menanti kedatangan putri kedua dari empat bersaudara tersebut dengan mendaraskan doa di rumah duka.

Menurut kakak sulungnya, Yustatres Welin Muda, Agnes menjadi salah satu tumpuhan hidup keluarga lantaran ayahnya sedang sakit ginjal.

Diberitakan sebelumnya, Agnes Peni Muda, warga Tanah Lein, Kecamatan Solor Barat, Kabulaten Flores Timur meninggal dunia di Kuala Lumpur Malaysia sejak tanggal 3 Juni 2023 kemarin.

Diduga Agnes menjadi korban dugaan human trafficking atau tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ia mulanya direkrut PT. Lokon Internasional dan bekerja sebagai pengasuh jompo di Manado bulan Oktober 2021.

Namun beberapa bulan setelahnya, korban tiba-tiba bekerja di Malysia bersama dua rekannya setelah direkrut seorang calo misterius.

Baca juga: Pemulangan Jenazah Korban TPPO Flores Timur dari Malaysia Difasilitasi KBRI

Keberangkatan korban tidak diketahui pihak keluarga. Mereka tahu setelah Agnes mengalami sakit hingga kondisinya semakin memburuk.

"Kami awalmya larang dia las singgung mau kerja di Malaysia. Tapi dia jalan dan samlai di sana baru kabari kami," kata Yustatres, kakak kandungnya.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved