Berita Flores Timur

Pemulangan Jenazah Korban TPPO Flores Timur dari Malaysia Difasilitasi KBRI

saat ini banyak orang yang berupaya mencari keuntungan dengan mengaku sebagai petugas KBRI Malaysia.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
KORBAN - Agnes Peni Muda (20), warga Solor, Kabupaten Flores Timur meninggal di Malaysia diduga menjadi korban TPPO. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pihak keluarga Agens Peni Muda sedikit bernafas lega setelah Kedutaan Besar RI (KBRI) membantu proses pemulangan jenazah ke kampung halamannya di Desa Tanahlein, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, memastikan memfasilitasi kepulangan korban dugaan TPPO atau human trafficking itu ditanggung langsung KBRI.

"Tidak ada biaya pemulangan. Pastinya pemulangan jenazah ditanggung KBRI," kata Hermono, Rabu 7 Juni 2023.

Menurut Hermono, pemulangan jenazah ke kampung halamannya masih menunggu kelengkapan adminitrasi atau dokumen pengiriman jenazah. 

Baca juga: Ketua PGRI Flores Timur Bangun Perpustakaan Pakai Uang Tunjangan Sertifikasi

"Masih proses administrasi, bukan karena masalah biaya," jelasnya. 

Sementara Sekretaris II Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO), Gabriel Goa mengatakan, saat ini banyak orang yang berupaya mencari keuntungan dengan mengaku sebagai petugas KBRI Malaysia.

"Banyak oknum yang mengaku-ngaku orang Kedubes RI untuk Malaysia untuk menipu keluarga korban, sehingga harus diwaspadai," katanya.

Hingga kini, siapa perekrut yang memberangkatkan korban ke Malaysia masih menjadi teka teki. Namun, kuat dugaan korban dan beberapa rekannya direkrut calo perusahaan jasa tenaga kerja (PJTKI) ilegal. 

Sebelum berangkat ke negeri jiran, Agnes sempat bekerja di PT. Lokon Internasional Manado dan bekerja sebagai penjaga jompo di perusahaan tersebut.

Baca juga: Warna Pasir Timbul Meko di Adonara Flores Timur Mirip Salju

Padahal, PT. Lokon Internasional Manado, sebagai perusahaan yang awalnya merekrut korban tidak terdata di dinas nakertrans NTT maupun Flores Timur. 

Korban diberangkatkan melalui Maumere, Kabupaten Sikka, pada Januari 2021 silam.

Selanjutnya Oktober 2021, Agnes berangkat ke Manado, Sulawesi Utara lewat PT. Lokon Internasional Manado dan bekerja sebagai penjaga jompo di perusahaan tersebut.

Tiga bulan kemudian, korban dan tiga temannya yang sama-sama bekerja di perusahaan tersebut berangkat ke Malaysia melalui Batam.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Flores Timur, Ramon Piran, belum memeberikan keterangan saat hendak dikonfirmasi perihal PT. Lokon Internasional.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved