Pilpres 2024

Begini Isi Surat Terbuka dari Denny Indrayana ke Megawati Soekarnoputri Soal Pemilu 2024

Prof. Dr. Denny Indrayana, mantan Wamenkumham RI, mengungkapkan kekhawatirannya tentang skenario penundaan pemilu yang diagendakan tahun 2024 nanti.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
SINGGUNG MOELDOKO – Denny Indrayana sempat menyinggung Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam suratnya kepada Megawati Soekarnoputri. Ia menyebutkan juga modus Moeldoko dalam merebut kepemimpinan di Partai Demokrat. 

Masalahnya bukan sistem pemilu tertutup atau terbuka, tapi pemilu yang tertunda.

Saya risau dengan hukum di tanah air.

Saya berpendapat, proses hukum banyak bercampur dengan strategi pemilu 2024.

Karena itu saya putuskan membawa isu hukum ke ruang publik.

Agar tidak diputuskan dalam ruang gelap yang transaksional dan koruptif.

Namun, niat baik untuk mengawal MK misalnya, dalam soal sistem pemilu legislatif, antara proporsional tertutup atau terbuka, dibelokkan menjadi wacana politik, yang dapat berakibat penundaan pemilu.

Siasat penundaan juga masuk melalui dirusaknya kedaulatan partai.

Sesuatu yang kita tolak keras.

Cukuplah sejarah buram Orde Baru yang mengganggu PDI melalui tangan Soerjadi.

Saat ini, KSP Moeldoko tiba-tiba mengaku sebagai Ketum Partai Demokrat.

Beliau bukan anggota Demokrat. Jadi, bukan konflik internal.

Ini pihak ekstemal, KSP Presiden Jokowi yang mau mengambil alih partai orang lain.

Sekali dibiarkan, maka semua partai rentan direbut tangan-tangan kuasa.

Jika modus Moeldoko merebut Demokrat disahkan oleh PK di Mahkamah Agung, maka imbasnya bisa menunda pemilu.

Karena saya duga Demokrat tidak akan diam, demikian juga pendukung bacapres yang dirugikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved