Berita NTT

Rektor Undana Kupang Harap Empat Guru Besar yang Baru Dikukuhkan Bertanggung Jawab

tentang pengangkatan guru besar dan diakhiri dengan pengalungan guru besar oleh ketua senat universitas Nusa Cendana.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ SITI SOLEHA OANG
RAPAT- Rapat senat pengukuhan guru besar Universitas Nusa Cendana Kupang, Rabu 31 Mei 2023 

Laporan Reporter Pos Kupang.COM, Siti Soleha Oang 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Rektor Undana Kupang Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M Sc, mengharapkan  ke- 4 guru besar yang baru saja dikukuhkan, bisa bertanggungjawab atas amanah yang diemban.

Empat guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Marcelien Dj. Ratoe Oedjoe, M. Si di Bidang Ilmu Budidaya Perairan pada Fakultas Peternakan, Kelautan  dan Perikanan.

Prof. Dr. Jefri Samuel Bale, ST., M. Eng Bidang Ilmu Rekayasa Material Fakultas Sains dan Teknik, Prof. Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M.Si Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, dan Prof. Dr. Ir. Doppy Roy Nendissa, MP Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian.

Para guru besar dari Universitas Nusa Cendana atau Undana Kupang itu dikukuhkan di Auditorium Universitas Nusa Cendana Kupang, Rabu 31 Mei 2023.

Baca juga: Pembelian Solar Subsidi di NTT Hanya Berlaku Bagi 32.177

Dalam kegiatan tersebut hadir Ketua Senat, Sekretaris Senat, dan para Anggota Senat Universitas Nusa Cendana Para Pejabat Sipil dan Militer Para Kepala Biro, Wakil Dekan/Direktur, Kepala UPT, Koordinator Program Studi, dan Kepala Pusat di lingkungan Undana Para Rekan Sejawat dan Seprofesi, Dosen, Staf Administrasi, dan Mahasiswa Undana.

Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan surat keputusan MENDIKBUDRISTEK tentang pengangkatan guru besar dan diakhiri dengan pengalungan guru besar oleh ketua senat universitas Nusa Cendana.

Pantauan POS-KUPANG.COM, tampak Semua tamu undangan kompak mengenakan kain adat . Mereka begitu antusias hendak menyaksikan rapat senat terbuka luar bisa di Undana Kupang

Dalam prosesi ini, semua para pengukuhan guru besar dipersilakan untuk maju ke depan untuk menyampaikan orasi ilmiah dan penelitiannya.

Prof. Dr.Ir. Marcelien Djublina Ratoe Oedjoe, M.Si dalam menyampaikan pidato pengukuhan dengan tema “Peran Inovasi Rumput Laut Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Dan Program ekonomi biru”

“Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan pidato pengukuhan pada mimbar akademik yang terhormat ini dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: Rutin Gelar Kegiatan Penanggulangan Bencana, Kalak BPBD NTT Apresiasi Desa di Kabupaten Kupang

Ia menyebut, Indonesia merupakan Negara kepulauan (Archipelago) yang memiliki 17.480 pulau dengan panjang garis pantai 110.000 km. Luas wilayah laut Indonesia mencapai 5,9 Juta km², terdiri atas 3,2 juta km² perairan teritorial dan 2,7 juta km² perairan Zona Ekonomi Eksklusif.

Sedangkan luas wilayah daratan 1,91 juta km². Data itu merujuk pada sumber dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, tahun 2020. 

Indonesia memiliki perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati yang tinggi (marine megadiversity) yaitu rumput laut terdapat lebih 700 jenis, karang lebih 45 jenis, lamun 12 jenis dari 58 jenis di dunia, moluska lebih 2.500 jenis, ekinodermata 1.400 jenis, krustasea lebih 1.500 jenis dan ikan lebih 2.000 jenis (Suharsono, 2014). 

Sehingga, kekayaan keanekaragaman di perairan memberikan potensi yang tinggi pula untuk pemanfaatannya. Kekayaan keanekaragaman di perairan memberikan potensi yang tinggi pula untuk pemanfaatannya, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Manfaat itu diantaranya, sebagai sumber pangan, plasma nutfah, sumber bahan baku industri farmasi dan kosmestik, sumber penyedia jasa-jasa lingkungan laut, serta pengembangan kawasan industri dan pariwisata. 

Menurut, UU No. 18/2012 tentang Pangan, bahwa Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup.

Baca juga: Masyarakat Flobamora - NTT Bangga, Putra Timor Diapit Jajaran 2 Mantan Menteri dan Waket DPR RI

“Contohnya Rumput laut sebagai pengadilan untuk meningkatkan muti ekonomi, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan,” tuturnya.

Prof. Dr. Ir. Doppy Roy Nendissa, MP mengambil tema hubungan Structure , Conduct, dan Performance. Bagaimana Struktur pasar, perilaku pasar dan kinerja pasar.

“Ini menjadi suatu keprihatinan saya tentang tingkat kesejahteraan petani peternak yang masih jauh dari kata sejahtera,” kata dia.

Dilihat dari nilai tukar petani dan nilai tukar usaha pertanian yang tidak bergerak dari posisinya kurang dari 100 persen petani dan 105-106 peternak.

Sehingga data populasi yang di peroleh adalah Indonesia yaitu di NTT sebanyak 6.5 persen, NTT yaitu Kupang sebanyak 22 persen dan dataran pulau timur yaitu Kupang sebanyak 33 persen.

Diharapkan struktur pasar yang Oligopolis cenderung memiliki market Power yaitu peternak (Price taker) Vs Pedagang (Price Maker), Pelakupasar (pedagang) bertindak Transaksinal Kolusif (koordinasi usaha, Siasati mekanisme pelaksanaan. 

Regulasi ketidakadilan dalam memperoleh keuntungan, regulasi yang tepat dan terintegrasi, infrastruktur pasar perlu ditata lebih baik, sarana prasarana guna memperlancar dan midset peternak dan pedagang semua pelaku pasar yang berkontribusi pada ketidak efisien pasar.

Baca juga: Satlantas Polres Lembata Sita Kendaraan Bodong dari Luar NTT 

Sementara itu, Prof. Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M.Si mengambil tema “Peran Nutrisi Nano Partikel Telur dan Ikan dalam Perkembangan Sel Hipokampus Otak: Temuan RisetTerkini"

“Ijinkanlah saya untuk menyampaikan hasil temuan dalam penanganan Stunting ,” ucapnya diawal pidato. 

Stunting merupakan salah satu masalah gizi dunia, terutama di negara miskin dan berkembang. Stunting adalah jenis gagal tumbuh karena akumulasi nutrisi yang tidak memadai yang berlangsung lama, mulai dari masa kehamilan hingga anak usia 24 bulan. 

“Data WHO tahun 2015–2017 menyebutkan Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi di kawasan Asia Tenggara dengan angka kejadian stunting sebesar 36,4 persen," ungkapnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia sejak tahun 2013, 2018, dan 2019, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi dengan persentase balita stunting tertinggi.

Nilai persentasi stunting di wilayah NTT pada tahun 2013, 2018 dan 2019 berturut-turut yaitu sebesar 51.7 persen, 42.6 persen dan 43,8 persen.

Kajian yang pernah dilakukan pada tahun 2019 menyebutkan,  faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap kejadian stunting di wilayah NTT, yaitu tingkat kecukupan protein yang tidak terpenuhi pada masa emas pertumbuhan anak. 

Stunting sering dikaitkan dengan fungsi kognitif. Salah satu bagian otak yang berfungsi untuk mengatur penyimpanan memori adalah hipokampus merupakan.

Hipokampus memiliki peran penting dalam pembentukan dan pengaturan memori yang dikaitkan dengan fungsi kognitif.

Kekurangan nutrisi dalam waktu lama dapat mempengaruhi perkembangan dan pematangan fungsi otak yang berpusat di hipokampus. Struktur di hipokampus yang merupakan pusat pembelajaran dan memori adalah daerah Cornu ammonis.

Cornu ammonis di hipokampus terdiri dari CA1, CA2 dan CA3. Hipokampus juga tidak bisa berkembang dengan baik jika terjadi malnutrisi protein. 

Oleh karena itu, Berdasarkan hasil temuan terkini yang diperolah fakta bahwa produk tepung ikan dan tepung te;ur berbasis nanopartikel secara signifoikan meningkatan ketebalan CA3 hipokampus otak.

“Produk tepung ikan dan telur berbasis nanopartikel memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah rata-rata sel neuron piramidal di lapisan CA1 hipokampus otak; Ketebalan dan peningkatan jumlah sel neuron piramidal diakibatkan oleh protein dan DHA yang diperoleh dari suplementasi tepung telur berbasis nanopartikel, dimana neuron piramidal mendapatkan sumber nutrisi dan dapat berfungsi dengan baik maka pembentukan memori dapat berlangsung yang berikaitan dengan peningkatan fungsi kognitif,” terangnya.

Prof. Dr. Jefri Samuel Bale, ST., M. Eng menambhakan, tema yang diambil yaitu Rekayasa Tepat Guna Dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin. 

“Saya meyakini kehadiran bapak/ibu sekalian ditempat ini karena implementasi rekayasa bidang ilmu Teknik Mesin yang merubah energi thermal hasil pembakaran menjadi energi mekanik pada sistem motor bakar kendaraan bermotor atau memanfaatkan prinsip penyimpanan energi pada baterai sebagai energi penggerak pada kendaraan listrik sebagai alat bantu transportasi untuk sampai ke tempat ini,” ujarnya.

Sebaliknya, dalam ruangan ini yang mengandalkan gerakan kaki untuk berjalan menggambarkan proses rolling friction pada sendi pinggul dan sliding friction pada sendi lutut juga menginspirasi prinsip tribologi yang mempelajari gesekan, keausan dan pelumasan sebagai bagian dari perkembangan bidang ilmu Teknik Mesin.

Ia menyebut, tiga bidang utama yaitu Rekayasa Manufaktur, Rekayasa Energi, dan Rekayasa Material. Berikut akan saya sampaikan secara singkat resume penelitian dan pengabdian selama kurang lebih 18 tahun kiprah saya sebagai dosen, bersama teman-teman tim dalam ketiga bidang utama tersebut untuk dapat berkontribusi dalam menjawab beberapa tantangan pembangunan berkelanjutan khususnya di NTT.

“Rekayasa Teknik Mesin (Manufaktur dan Konversi Energi) untuk mengatasi isu Air dan Pangan, Rekayasa Teknik Mesin (Rekayasa Material) untuk mengatasi isu Lingkungan dan Rekayasa Teknik Mesin (Rekayasa Material) untuk mengatasi isu Lingkungan,” tuturnya.

Sehingga, bidang ilmu Teknik Mesin bukanlah sekedar mempelajari prinsip motor bakar pada dunia otomotif. 

Pendekatan prinsip manufaktur, energi dan material dalam menghasilkan alat bantu dan memberikan solusi terhadap isu air, pangan dan lingkungan.

Hal itu sesungguhnya membuka cakrawala informasi dan pengetahuan kita tentang eksistensi bidang ilmu Teknik Mesin dalam mendukung peradaban kehidupan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan. (Cr 18)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved