Berita Ngada

Ukir Skor Mentereng, SMP Negeri 2 Bajawa Raih Juara 1 Lomba Cerdas Cermat IPA Flores - Lembata

kemauan siswa - siswi untuk mengikuti bimbingan. Kemauan itulah yang sangat mendukung proses pendampingan.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
JUARA CERDAS CERMAT IPA - Siswa-siswi peraih SMP Negeri 2 Bajawa peraih juara I Lomba Cerdas Cermat IPA Flores - Lembata foto bersama orangtua dan guru pendamping di SMP Negeri 2 Bajawa, Senin 29 Mei 2023. Ā  

Maria berpesan, agar ketiga anaknya tetap rendah hati dan rajin belajar sehingga bisa bersaing dalam level yang lebih tinggi. Dia juga mengingatkan untuk patuh terhadap orangtua dan guru.

Apa Kata Guru Pendamping

Irene Ule menuturkan, waktu persiapan menghadapi Lomba Cerdas Cermat di Ende, cukup singkat, yakni hanya dua minggu. Namun, minimnya waktu persiapan, katanya, bukan hambatan berarti karena anak - anak punya kemauan dan daya juang.

"Mereka punya kemauan dan semangat, sehingga semua materi mata pelajaran, mereka pelajari sungguh - sungguh dan puji Tuhan mereka bisa sampai juara. Dan, perolehan poin SMP Negeri 2 Bajawa jaraknya sangat jauh dari sekolah lain" ujarnya.

Menurutnya, tiga anak yang mewakili SMP Negeri 2 Bajawa pada Lomba Cerdas Cermat IPA tersebut, sudah punya pengalaman mengikuti Lomba Cerdas Cermat Fisika di Undana Kupang.

"Waktu itu memang untuk Fisika saja, tapi kali ini yang juara, tidak hanya Fisika, tapi juga Biologi dan Kimia. Saya apresiasi, dalam waktu yang singkat mereka bisa mempersiapkan diri pelajari materi," pungkasnya.

Baca juga: Ngada Suplai Bahan Baku Sepeda Bambu Cinderamata Kepala Negara Peserta KTT ASEAN Summit 2023

Veus Dovan, mengatakan dalam proses pendampingan, tentu sebagai guru pendampingan ada kekurangan. Menurutnya, guru perlu terlebih dahulu menguasai materi yang mau diajarkan kepada siswa - siswi.

Kata Veus Dovan, ketika seorang pendamping atau guru sungguh menguasai materi yang mau diajarkan, dia akan lebih mudah mentransfer pengetahuan kepada siswa-siswi, bahkan dengan pilihan kata, kalimat atau contoh yang sederhana.

Dia mengapresiasi kemauan siswa - siswi untuk mengikuti bimbingan. Kemauan itulah yang sangat mendukung proses pendampingan.

"Seorang anak kalau membangkang, kita ajar itu sulit. Jadi dasarnya mereka punya kemauan. Ketika itu ada, mudah," pungkasnya. (orc).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved