Berita Flores Timur

Kunjungi Desa Wulublolong, Menteri PPPA Apresiasi Hasil Kerajinan Tangan Pengayam di Du Anyam

Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA berdialog langsung dengan ibu penganyam di Rumah Anyam Du Anyam.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Menteri PPPA ) Bintang Puspayoga mengunjungi Rumah Anyam Du Anyam saat melakukan kunjungan ke Desa Wulublolong, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 24 Mei 2023 lalu. 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Menteri PPPA ) Bintang Puspayoga mengunjungi Rumah Anyam Du Anyam saat melakukan kunjungan ke Desa Wulublolong, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 24 Mei 2023 lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA berdialog langsung dengan ibu penganyam di Rumah Anyam Du Anyam. Bintang Puspayoga juga memberikan apresiasi kepada Du Anyam yang merupakan pelaku UMKM yang memberdayakan perempuan dengan cara meningkatkan kesejahteraan melalui hasil kerajinan tangan di Indonesia.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Du Anyam yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi membantu meningkatkan kesejahteraan para perempuan di Flores Timur. Mereka tekun melatih kelompok perempuan untuk menghasilkan anyaman yang berkualitas dan membantu mencarikan pangsa pasar agar produk anyaman tersebut bisa dijual dengan harga yang pantas. Lahirnya Du Anyam berangkat dari tingginya masalah sosial ekonomi di Flores Timur untuk membantu perempuan agar mandiri secara finansial dan mendapat kehidupan yang sejahtera,” ungkap Menteri PPPA dikutip dari rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Jumat 26 Mei 2023.

Baca juga: Profil Doris Alexander Rihi, Penjabat Bupati Flores Timur yang Diperpanjang Masa Jabatan

Sembari mendampingi Menteri PPPA dalam dialog dan melihat langsung proses menganyam, Hanna Keraf selaku salah satu Co-Founder Du Anyam mengatakan kegiatan mengayam merupakan salah satu cara untuk mengakomodir keahlian di sekeliling.

“Kegiatan menganyam ini adalah salah satu cara untuk mengakomodir keahlian mereka dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekeliling mereka. Menganyam sudah bukan lagi mengisi waktu luang tetapi juga pekerjaan utama yang bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Ada yang menganyam sambil menunggu pasien di puskesmas atau menjemput anak sekolah. Ketekunan mama mama penganyam di sini patut kita hargai,” ujar Hanna.

Di tengah maraknya calo tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan ke luar daerah maupun luar negeri dengan gaji besar, Menteri Bintang Puspayoga berharap keberlanjutan kegiatan menganyam dengan mengajak mama-mama yang lain untuk bergabung.

Baca juga: DPRD Flores Timur Belum Terima SK Perpanjangan Jabatan Doris Rihi

"Mereka mama-mama ini tangguh luar biasa, keteguhan mereka untuk memilih berkarya di negeri sendiri patut kita apresiasi. Di tengah modus rayuan dari calo tenaga kerja untuk bekerja di luar provinsi atau di luar negeri dengan gaji besar, mereka tidak mudah terbujuk. Kami berharap, mama mama yang menjadi koordinator penganyam bisa mengajak mama mama yang lain untuk bergabung. Kalau perempuan sudah saling support satu sama lain, ini akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa karena perempuan mendominasi setengah dari total penduduk di Indonesia,” ujar Menteri PPPA.

Hingga kini, Du Anyam telah memberdayakan lebih dari 1600 penganyam perempuan yang berada di lebih 54 desa yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua dengan tiga pilar utama: Memberdayakan Perempuan, Mempromosikan Budaya, dan Meningkatkan Kesejahteraan.

Pemberdayaan perempuan yang dilakukan Du Anyam ini dilakukan dengan pendampingan hulu hilir, memberikan akses market, pelatihan-pelatihan, standarisasi desain untuk terus mencapai hasil produksi yang berkualitas.

Dengan memberikan akses uang tunai dari karya ibu penganyam, Du Anyam sebagai kewirausahaan sosial ini berharap dapat mewujudkan pemerataan pendapatan khususnya bagi perempuan, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan rumah tangga dan mengubah mindset para perempuan untuk tidak pergi ke luar negeri dan memanfaatkan keterampilan warisan budaya lokal untuk menyambung kebutuhan hidup, sehingga potensi terjadinya TPPO dapat dicegah. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved