Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 26 Mei 2023, Benar Tuhan, Aku Mengasihi Engkau

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Benar Tuhan, Aku Mengasihi Engkau.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 26 Mei 2023 dengan judul Benar Tuhan, Aku Mengasihi Engkau. 

Dengan ini, tantangan tak lantas menggoyahkan iman kita, tetapi justru menjadi semangat yang terus menggelora, sehingga kita dapat menyatakan kasih Tuhan itu kepada sesama.

Doa

Allah sumber cahaya kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup kekal dengan memuliakan PuteraMu dan mengutus Roh Kudus.

Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami yang hidup dan bertakhta bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus kini dan sepanjang masa. Amin.

Bapa Kami… Salam Maria… Kemuliaan

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat Pekan Paskah VII. Hari Kedelapan Novena Pentekosta.

Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 26 Mei 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 26 Mei 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 26 Mei 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 25:13-21

“Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup”

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus.

Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi.

Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.

Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved