Berita Sumba Barat
Melalui HLM TPID, Bupati Sumba Barat Sampaikan Empat Langkah Pengendalian Inflasi
Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H menyebutkan ada empat kunci pengendalian inflasi di Kabupaten Sumba Barat
Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H menyebutkan ada empat kunci pengendalian inflasi di Kabupaten Sumba Barat, pertama keterjangkauan harga dimana dengan rutin melakukan pemantauan harga bahan pokok pada toko-toko dan pasar.
Selanjutnya, kedua ketersediaan pasokan dengan rutin melakukan pengecekan gudang distributor terhadap ketersediaan pasokan bahan pokok, ketiga menjaga kelancaran distribusi dimana dengan strategi melakukan monitoring proses distribusi bahan pokok dan bahan penting lainnya dari distributor ke pedagang atau pelaku UMKM.
Dan keempat melakukan komunikasi efektif dengan menggelar rapat rutin tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kabupaten Sumba Barat dan menyampaikan laporan harian secara rutin. Dengan demikian suasana perkembangan ekonomi Sumba Barat cukup terkendali baik.
Baca juga: Bupati Sumba Barat Apresiasi Kegiatan Workshop Stimikom Stella Maris Sumba
Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H menyampaikan hal itu dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumba Barat tahun 2023 yang dihadiri Kepala pula Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT, S. Donny H. Heatubun dan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT, DR.Drs. Lerry Rupidara, M.Si. serta unsur Forkopimda Kabupaten Sumba Barat di aula Kantor Bupati Sumba Barat, Rabu 24 Mei 2023 siang.
Menurutnya, inflasi menjadi faktor penting dalam perekonomian karena inflasi yang tidak terkendali dapat membuat kondisi dan stabilitas ekonomi terganggu. Inflasi merupakan salah satu isu strategis yang perlu mendapat perhatian kita semua dimana inflasi provinsi NTT saat ini masih berada di atas inflasi nasional.
Karena itu High Level Meeting TPID ini merupakan urgensi pengendalian inflasi yang harus dilakukan melalui sinergi antara instansi daerah provinsi dan Kabupaten/Kota serta pihak terkait. Kegiatan tersebut juga akan meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara semua stakeholder demi terciptanya pemulihan ekonomi di Kabupaten Sumba Barat.
Baca juga: Bupati Sumba Barat Yohanis Dade Ajak Umat Muslim Jaga Kebersihan Kota Waikabubak
Angka inflasi Kabupaten Sumba Barat merujuk pada hasil perhitungan Inflasi kota Waingapu sebagai salah satu Kota penghitung Inflasi di Provinsi NTT atau sister city, perkembangan inflasi pada bulan April 2023 berada pada angka 4,12 persen dengan inflasi MTM (mon to mon ) 0,76 % dibanding pada bulan Maret 2023, yang artinya sudah melewati batas aman pada batasan range secara nasional 2 – 4 %.
Untuk itu diperlukan koordinasi, integrasi dan intervensi program atau kegiatan yang lebih menukik pada pencapaian sasaran pengendalian inflasi di Kabupaten Sumba Barat.
Menurut Bupati Yohanis Dade, bahwa kondisi eksisting saat ini kita masih diperhadapkan pada tantangan meningkatnya resiko ekonomi dan persoalan isu strategis yaitu penurunan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting, penurunan inflasi, pengembangan pariwisata dan pemenuhan indikator standar pelayanan minimal (SPM).
Dengan demikian, menurut empat empat kunci pengendalian inflasi Kabupaten Sumba Barat adalah keterjangkuan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan melakukan komunikasi efektif dengan rutin menggelar rapat TPID Kabupaten Sumba Barat dan penyampaian laporan harian secara rutin pula. Ia optimis, langkah-langkah tersebut berjalan baik maka inflasi daerah ini terkendali pula. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS