Berita Kota Kupang
Forum Genre NTT Pentaskan Drama Cegah Stunting di Kota Kupang
Drama yang dipentaskan oleh anak-anak forum Genre NTT ini berlangsung di dalam acara Movement Social Semesta Mencegah Stunting
Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Forum Generasi Berencana atau Genre NTT mempentaskan sebuah drama yang berjudul "Ini Genting".
Judul "Ini Genting" merupakan kepanjangan dari Implementasi Nyata Genre Cegah stunting.
Drama yang dipentaskan oleh anak-anak forum Genre NTT ini berlangsung di dalam acara Movement Social Semesta Mencegah stunting yang diselenggarakan oleh Pos Kupang dan BKKBN RI di Kelurahan Oebufu, Kamis 25 Mei 2023.
Drama tersebut mengisahkan sebuah keluarga dengan latar belakang kehidupan yang sederhana, dimana sang ayah pekerjaannya serabutan dan istrinya seorang pekerja rumah tangga.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh Janji Tuntaskan Masalah Segel SDN Tenau
Drama itu mengisahkan bahwa keluarga tersebut (Keluarga Bapa Ma,u) memiliki keterbatasan ekonomi dan keluarga ini tidak pernah mempedulikan tentang program-program kesehatan yang disosialisasikan melalui para penyuluh medis dilapangan.
Keluarga tersebut merasa informasi dari para penyuluh medis tidak akan bermanfaat terhadap kondisi keluarga mereka.
Pada suatu hari, ada dua orang petugas penyuluh kesehatan (penyuluh KB) mendatangi rumah mereka ingin memberikan sosialisasi, namun mereka mengabaikannya.
Kedua orang penyuluh kesehatan itu pun memilih untuk memberikan sosialisasi berkaitan dengan persoalan stunting dirumah lain yang berdekatan dengan rumah keluarga tersebut.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang Apresiasi Kegiatan Social Movement Cegah Stunting Pos Kupang
Kedua penyuluh KB itu menjelaskan kepada warga yang menerima kedatangan mereka bahwa Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi didalam tubuh, sehingga pertumbuhan anak terhambat atau terganggu.
Stunting pun menjadi masalah terhadap pertumbuhan tubuh anak menjadi lebih pendek dubandingkan dengan anak seusianya.
"Makanya bapa dengan mama mulai saat ini harus cegah stunting. Informasi yg kami berikan ini harus disebarluaskan kepada sesama baik itu keluarga, sahabat atau tetangga," kata kedua penyuluh KB dalam drama tersebut.
Selain itu, masyarakat pun dapat menyebarluaskan informasi dalam pencegahan stunting melalui media sosial yang dimilikinya.
Baca juga: Peduli Difabel, BPBD Kota Kupang Hadirkan Juru Bicara Isyarat
Keluarga (Bapa Ma,u) merupakan keluarga yang masih memiliki kepercayaan untuk mengobati penyakit melalui tanaman-tanaman tradisional sehingga selalu mengabaikan sosialisasi dari pihak kesehatan.
Pada suatu hari, dikisahkan dalam drama, keluarga tersebut anak balitanya mengalami sakit demam dan dengan kepercayaan yang diyakini mereka, maka menyiapkan ramuan yang telah diracik untuk memberikan kepada balita tersebut.
Namun, ramuan tersebut tidak berfungsi untuk mengobati keadaan si anak, sehingga kedua orang tuanya membawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Sesampainya di puskesmas, saat diperiksa oleh petugas medis, anak tersebut memiliki ciri-ciri alami stunting seperti berat tubuh berkurang dan tinggi badan tidak sesuai seperti anak seusianya.
Dokter pun menyarankan kepada orang tua anak tersebut agar dirumah dapat memperbaiki pola makan dengan teratur dan lebih banyak mengkonsumsi asupan yang bergizi.
Baca juga: Dukung UMKM Perikanan, Ansy Lema Gelar Pelatihan Usaha Olahan Ikan di Kota Kupang
Diakhir mempentaskan drama cegah stunting tersebut, moderator acara Novemi Leo atau yang disapa kaka Novel mengajak para pemeran untuk memperkenal diri.
Nama-nama para pemeran tersebut yakni, Mikhael Yordan Frida Lango, Paulus Risky, Morinyho Duka, Jelita, Quin Fernanda, Holly Nuka, Gloriana Ratuhaba, Marselina Nite, Robert Valen dan Yoseph Mariano Apriongga.
Gerald selaku ketua dalam drama tersebut mengatakan, dengab singkat mempersiapkan dramanya.
Inti drama tersebut, menurut Gerald masyarakat, khususnya para orang tua agar dapat berperan aktif dalam memberikan pola asu, makanan yang bergizi kepada anak.
Selain itu, keluarga yang ingin memiliki anak, wajib dipersiapkan dengan baik agar anak yang lahir dengan keadaan sehat dan berkualitas.
Ia mengakui drama yang ditampilkan, berdasarkan kisah nyata yang diambil di tengah masyarakat.
Ia menambahkan bahwa pencegahan stunting dapat dicegah sejak dini, seperti menanam sayur-sayuran atau memelihara hewan seperti (ayam) yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.