Berita Sumba Timur
Pemda Sumba Timur Gelar Diklat Good Manufacturing Practices
diklat GMP ini, tentu sangat penting karena akan meningkatkan kualitas dan standar produksi disektor manufaktur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga.
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Tingkatkan standar produksi sektor manufaktur Pemda Sumtim, gelar Diklat good manufacturing Practices.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Kambaniru, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, 23 Mei 2023.
Turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Penyelenggara Diklat BDI Denpasar, I Gusti Ngurah Oka P, Tenaga Ahli Anggota DPR RI Herman Herry, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, I Made Anom S. Wijaulya, Tim FTP Universitas Udayana, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana,Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sumba Timur.
Dalam Sambutannya Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu menyampaikan, apresiasi dan ucapan Selamat datang serta terima kasih yang tulus kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Balai Diklat Industri Denpasar bersama tim pengajar dan nara sumber atas perhatian, kepedulian dan sumbangsihnya kepada masyarakat Kabupaten Sumba Timur dengan menyelenggarakan kegiatan diklat ini.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Sumba Timur Gelar Rapat Penurunan Stunting
Ia juga meyampaikan ucapan terima kasih j kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi VII, Herman Herry yang bekerja sama, dengan Kementerian Perindustrian serta Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, yang telah merespon dan mendukung serta membangun daya saing SDM bidang industri makanan dan minuman di Sumba Timur.
Ia mengatakan tentu saja ini merupakan salah satu upaya, dengan menyelenggarakan pelatihan Good Manufacturing Practice atau Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik kepada para IKM di Sumba Timur.
Ia menjelaskan bahwa diklat GMP ini, tentu sangat penting karena akan meningkatkan kualitas dan standar produksi disektor manufaktur, terutama dengan perkembangan zaman dan persaingan yang semakin ketat saat ini.
"Maka tentu penting bagi kita semua, juga bagi bapak ibu peserta diklat sekalian, untuk benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan serius dan sampai selesai, agar dapat terus berinovasi dan dapat, memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan selama ini telah memenuhi standar dan berkualitas tinggi," imbuhnya.
Ia juga menambahkan Industri makanan dan minuman, adalah salah satu sub sektor industri yang memberikan kontribusi besar, terhadap perkonomian nasional dan juga termasuk sektor yang tetap tumbuh positif di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di tahun-tahun kemarin.
"Produk dari industri tersebut merupakan barang konsumsi yang tetap dibutuhkan masyarakat. Sementara itu jumlah pelaku IKM makanan dan minuman juga turut melonjak selama pandemi Covid 19. Oleh karena itu, persaingan dikalangan Industri Kecil Menengah bidang makanan dan minuman terus meningkat secara signifikan seiring dengan meningkatnya peluang kolaborasi satu sama lain," jelasnya.
Baca juga: Wabup Sumba Barat John Lado Ajak Kerjasama Percepat Penurunan Stunting
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur, melalui Dinas Perdagangan telah melakukan pemetaan terhadap Data IKM pada tahun 2020 yaitu jumlah IKM yang tersebar di 22 Kecamatan sebesar 3.015 unit usaha dengan jumlah Tenaga kerja sebanyak 5.637 orang.
"Dengan rincian, IKM Kerajinan Tenun ikat 1.129 unit usaha atau sebesar 37,44 persen, IKM Kerajinan Anyaman sebesar 748 unit usaha atau 24, 80 %. Khusus IKM Perbengkelan sebesar 83 unit atau 2,75 % dan IKM Pangan makanan dan minuman berjumlah sekitar 613 unit usaha atau 20,33 % dan Industri lainnya sebesar 17,41 %," paparnya.
Ia mengatakan dari data yang ada ini, menunjukkan bahwa kontribusi Industri Kecil di sektor makanan dan minuman masih belum berkontribusi, yang banyak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Sumba Timur jika dibandingkan dengan banyaknya IKM tenun ikat.
Ia berharap agar kegiatan diklat Good Manufacturing Practices ini, sebagai serangkaian aturan dan pedoman yang bertujuan untuk memastikan, bahwa produksi dilakukan dengan cara yang aman, efisien, dan konsisten dapat diikuti dengan baik oleh para peserta sekalian dalam rangka menambah pengetahuan, ketrampilan, dan wawasan yang dibutuhkan dengan menerapkan Good Manufacturing Practices atau Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik. (Cr21).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS