Pilpres 2024
Sandiaga Uno Bak di Persimpangan Jalan, Berniat Gabung PPP, Tapi Lirik juga Parpol Lain
Pasca meninggalkan Partai Gerindra, hingga kini Sandiaga Uno belum tentukan pilihan. Bahkan untuk gabung ke partai politik pun Sandiaga masih mendua.
POS-KUPANG.COM - Pasca meninggalkan Partai Gerindra, hingga saat ini Sandiaga Uno belum menentukan pilihan. Bahkan untuk bergabung dengan partai politik pun, Menteri Parekraf ini sepertinya mendua hati.
Bahkan sampai saat ini, Sandiaga Uno masih berusaha menenangkan diri sebelum mengambil keputusan untuk siap menjadi cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Sandiaga Uno juga mengaku kalau sampai sekarang belum ada partai politik yang secara serius menawarinya menjadi calon wakil presiden.
Menurut Sandiaga, persoalan menentukan capres maupun cawapres merupakan ranah partai politik atau gabungan parpol. Oleh karena itu, ia tak mau gegabah dalam menentukan pilihan.
"Ranah (penentuan) capres, cawapres itu ada di parpol dan gabungan parpol. Jika ada kesesuaian dalam rangka kemajuan Indonesia, mudah-mudahan bisa kita putuskan dalam beberapa Minggu bulan ke depan," katanya ketika disinggung mau atau tidak menerima tawaran sebagai cawapres.
Ia juga membenarkan bahwa sampai sekarang belum ada parpol yang menawarinya jadi cawapres. "Belum ada (yang menawari)," ujar Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 22 Mei 2023.
Ketika disinggung akankah segera bergabung ke PPP, Sandiaga mengatakan, belum memastikannya. Tapi saat ini komunikasi yang sangat intens selalu dilakukan dengan PPP.
"Sekarang ini tentunya komunikasi sangat intens dengan PPP. Tapi juga dengan parpol-parpol lain saya juga ikut berkomunikasi," ucapnya.
"Dan mendapatkan banyak masukan juga dari para kiai dan para ulama. kita akan tentukan di beberapa minggu dan bulan ke depan," imbuhnya.
Saat ditanya lebih lanjut mengapa butuh waktu cukup lama untuk memutuskan akan bergabung di partai yang mana, Sandiaga Uno mengakui masih berpikir.
Baca juga: Sandiaga Uno Bicara Politik 2024: Pengaruh Jokowi Masih Kuat
Sebab, masa setelah keluar dari Gerindra baru satu bulan dilaluinya.
"Masa satu bulan ini sangat singkat sekali sebetulnya. Ini kesempatan kita untuk cool down berpikir dengan tenang, serta tak terburu buru tak tergesa-gesa," kata Sandiaga Uno.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha itu menambahkan, dirinya mengusung pemikiran ingin melakukan percepatan pembangunan dalam kepempimpinan Indonesia ke depan.
Salah satunya dengan menghindari jebakan sebagai negara berpenghasilan menengah (middle income trap) yang terus terjadi.
"Dalam 13-15 tahun ke depan ini sangat penting. Kalau kita tak cekatan, pembangunan kita tak akan lolos dari lubang jarum dan jebakan kelas menengah ini," ujar Sandiaga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.