Berita Manggarai Timur
Kemenkominfo RI Bangun 66 BTS di Manggarai Timur Tahun 2021/2022, 4 Diantaranya Masih Dikerjakan
Pembangunan BTS sendiri menggunakan 2 pola yakni menggunakan VSAT dan sebagian tower menggunakan microwave.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Sebanyak 4 dari 67 unit tower Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI di Kabupaten Manggarai Timur masih dalam proses pekerjaan pembangunan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Manggarai Timur, Bonifasius Sai, S. Sos menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Senin 21 Mei 2023.
Sai menerangkan, untuk pembangunan infrastruktur BTS yang dibangun BAKTI Kementerian Kominfo RI sejak tahun 2021/2022 sebanyak 66 unit. Pembangunan BTS sendiri menggunakan 2 pola yakni menggunakan VSAT dan sebagian tower menggunakan microwave. Selain itu ada 1 unit Power over Ethernet (PoE) dan 1 unit repita.
Dari 66 unit tower BTS itu, kata Sai, ada 4 unit yang belum digunakan alias masih dalam proses pekerjaan pembangunan. Ke-4 unit yang masih dalam proses pembangunan itu yakni 1 unit di Desa Compang Kantar, 1 unit di Compang Lawi, 1 unit di Urung Baras, dan 1 unit di Desa Wangkar Weli.
Baca juga: UPDATE Korupsi BTS Kominfo, Jaksa Sita Mobil Mewah Johnny Plate
Sai mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas lapangan Bakti Kemenkominfo yang diperoleh pihaknya diperkirakan pada bulan Juni tahun 2023 ini sudah rampung.
"Artinya sementara dalam proses pekerjaan dan bulan Juni ini diperkirakan akan tuntas untuk pekerjaan empat unit BTS ini," Ujarnya.
Boni juga mengatakan, sementara sebagian besarnya sudah digunakan atau sudah onair.
Boni juga mengaku, meski demikian ada keluhan-keluhan masyarakat yang disampaikan kepada pihaknya dimana kehadiran BTS itu belum menjawab harapan masyarakat karena internetnya masih lelet. Menurutnya, sinyal internet buruk karena ukuran bandwidth sangat kecil.
"Keluhan ini benar, karena hal ini disebabkan karena besaran bandwidth untuk satu tower itu masih kecil dimana bergerak dari 4 sampai 5 Mbps. Sehingga kalau masyarakat akses internet dari 20-25 orang setelah itu agak sulit sudah, lelet sudah," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Bantah Penetapan Johnny Plate Tersangka Politisasi, Mahfud MD Sebut 985 Tower BTS 4G Mangkrak
Terkait dengan keluhan-keluhan itu, kata Sai, Dinas Kominfo telah menyampaikan ke Kementerian Kominfo. Pihak Kementerian juga berjanji akan menaikan ukuran bandwidth.
"Mereka berjanji bahwa saat ini kita masih menggunakan VSAT sewa pakai luar negeri dan di bulan Juli nanti ada peluncuran satelit satria milik Kementerian Kominfo. Harapan kita setelah peluncuran satelit satria ini ada peningkatan bandwidth sehingga akses internetnya baik di sejumlah perangkat karena tidak lagi menyewah ke luar negeri,"ujarnya.
Sai juga mengatakan, pada tahun 2023 ini bantuan internet di semua lembaga pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur untuk sementara belum bisa dialokasikan dan masih terganggu jaringan internet karena masih menunggu pasca peluncuran satelit satria.
"Itu diatur oleh Kementerian dan mereka sudah menjelaskan kepada kita dan meminta kita bersabar setelah peluncuran satelit tersebut baru ada normalisasi karena sudah ada peningkatan bandwidthnya ke 15-20 Mbps," ujar Sai. (rob)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS