Berita Timor Tengah Utara
Tim Komsos KWI Beri Pelatihan Literasi Digital Bagi Mahasiswa STIPAS Santo Petrus Keuskupan Atambua
Pelatihan diberikan kepada mahasiswa-mahasiswi STIPAS Santo Petrus Keuskupan Atambua ini dilaksanakan di aula STIPAS Santo Petrus Keuskupan Atambua
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Tim Komunikasi Sosial atau Komsos Konferensi Wali Gereja Indonesia ( KWI ) memberikan pelatihan kepada mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Pastoral / STIPAS Santo Petrus Keuskupan Atambua.
Pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswi STIPAS Santo Petrus Keuskupan Atambua ini dilaksanakan di Aula STIPAS Santo Petrus Keuskupan Atambua, Naiola, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Jumat, 19 Mei 2023 dalam momentum perayaan Pekan Komunikasi Sosial Nasional ( PKSN ) ke-10 tahun 2023. Pelatihan bagi para mahasiswa-mahasiswi ini diberikan dalam rangka peningkatan semangat pewartaan melalui literasi digital.
Pada kesempatan itu, tim Komsos KWI, Romo Agung Nugroho mengatakan, kegiatan pelatihan Literasi digital tersebut meliputi empat bagian yakni; latihan membuat script video, menulis lirik lagu, latihan menjadi fotografer dan yang terakhir adalah latihan menulis.
Para peserta diberikan kebebasan untuk memilih salah satu dari empat kategori pelatihan literasi digital sesuai minat dan akan didampingi oleh tutor dari Tim Komsos KWI.
Baca juga: Bosch Indonesia Gandeng YTBN, RS Leona Gelar Periksa Mata dan Operasi Katarak di Timor Tengah Utara
"Kelompok script video akan bersama Mas Edgar, fotografi bersama ibu Margaretha Astaman, tulis menulis bersama bapak Abdi Susanto dan bapak Albertus Budi Sutedjo Dharma Oetomo sedangkan latihan membuat lirik lagu akan bersama saya sendiri", ucap Romo Agung.
Tim Komsos KWI, Margaretha Astaman dalam gambaran awal pra pelatihan menjelaskan, karya pewartaan melalui digital menurun drastis.
Sementara itu, berdasarkan data, pengguna internet hingga kini mencapai 276.4 miliar alias 58.2 persen dari populasi penduduk di dunia. Pengguna ponsel sebanyak 353.8 miliar. Hal ini berarti jumlah pemilik handphone lebih banyak dari pengguna internet.
Ia menambahkan, berdasarkan data, aplikasi yang seringkali digunakan oleh pengguna internet adalah: WhatsApp, Instagram, Facebook dan Tiktok.
Alasan orang menggunakan internet adalah mencari informasi, mencari ide dan inspirasi, untuk dekat dengan keluarga, mencari tempat wisata, bermain game, mengisi waktu luang, mencari informasi tentang pekerjaan dan masih banyak alasan lain.
Apabila pengguna internet begitu fantastis, kata Margaretha, mengapa hal ini tidak digunakan untuk membuat konten-konten yang baik, menarik dan bernuansa positif.
Sebagai Umat Katolik, sarana komunikasi dan informasi tersebut mesti dimanfaatkan untuk menyebarkan kabar gembira yang baik dan menarik sehingga orang semakin dekat dengan Tuhan.
Baca juga: Sebelum Mengakhiri Nyawa, Anak di Kabupaten Timor Tengah Utara Tinggalkan Surat untuk Ibunya
Sementara itu, dalam penjelasannya Tim Komsos KWI, Abdi Susanto menuturkan, dunia dewasa ini sudah diracuni dengan berita-berita bohong atau hoax.
Banyak orang menggunakan internet untuk membuat konten-konten negatif, dan menyebarkan begitu banyak ujaran kebencian. Begitu banyak berita dan konten viral yang isinya sangat negatif.
Dengan demikian, sebagai petugas pastoral, dalam karya pewartaan iman perlu belajar banyak tentang Literasi digital.
Baca juga: OMK Paroki Hati Yesus Yang Mahakudus Noemuti Timor Tengah Utara Gelar Pameran Ekonomi Kreatif
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.