Berita Sikka
Sekuriti SMK Mathilda Maumere Diberhentikan via WhatsApp, Pihak Yayasan Mengaku Tak Tahu
dr. Fransiskus Xaverius Lameng juga meminta Yohanes Marseli menunjukkan SK pengangkatan sebagai salah satu pekerja di Yayasan Abraham.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Yohanes Marseli, warga Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, petugas keamanan di SMK Mathilda Maumere, sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Abraham mengaku diberhentikan via pesan WhatsApp.
Yohanes Marseli kepada POS-KUPANG.COM usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sikka dan DPRD Sikka, Jumat 19 Mei 2023 mengungkapkan, pemberhentian tersebut terjadi pada Mei 2022.
"Tanggal 15, 16, 17 Mei 2022 itu saya sakit, saya minta ijin dan dikasih ijin. Tapi di tanggal 16 Mei, masa ijin hari kedua, saya diberhentikan via WhatsApp," ungkap Yohanes Marseli yang mengaku sudah bekerja sebagai sekuriti di SMK Mathilda Maumere selama 4 tahun tanpa kontrak kerja atau SK.
Baca juga: Petugas Kesehatan Hewan di Sikka Musnahkan Puluhan Kepala Anjing
Untuk gaji selama 4 tahun bekerja sebagai sekuriti di SMK Mathilda Maumere hingga diberhentikan, kata Yohanes, tahun pertama dan kedua, dirinya mendapat gaji sebesar Rp 1,1 juta. Sedangkan pada tahun ketiga dan keempat, dirinya mendapat gaji sebesar Rp 1,4 juta rupiah.
Setelah kurang lebih satu tahun menunggu hak pasca diberhentikan, Yohanes Marseli melakukan konsultasi ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sikka. Namun, upaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sikka untuk memediasi masalah ketenagakerjaan tersebut hingga saat belum membuahkan hasil hingga dilakukan RDP, Jumat, 19 Mei 2023.
Sementara itu, dr. Fransiskus Xaverius Lameng, yang namanya juga disebut-sebut dalam RDP bersama Yohanes Marseli, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan DPRD Kabupaten Sikka sebagai pemilik Yayasan Abraham, mengaku tidak mengetahui masalah tersebut.
"Saya tidak tahu menahu, apa hubungannya dengan saya," ujar dia melalui telepon selulernya, Jumat, 19 Mei 2023 siang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Usai Masak Makanan Babi, Dapur dan Satu Kamar Rumah di Paubekor Sikka Ludes Terbakar
dr. Fransiskus Xaverius Lameng juga meminta Yohanes Marseli menunjukkan SK pengangkatan sebagai salah satu pekerja di Yayasan Abraham.
"Kita kan profesional, kalau orang bilang polisi, pasti ada SK, bilang ASN ada SK, bilang pegawai Sint Gabriel, ada SK, dia ada SK tidak, jangan sampai saya gugat balik baru minta damai, saya tidak kenal," tegas dia.
dr. Fransiskus Xaverius Lameng juga menambahkan, bagaimana Yohanes Marseli mengklaim sebagai salah satu pegawai di Yayasan Abraham. Meskipun dirinya tidak menjabat sebagai ketua Yayasan Abraham, tetapi bagi dia, hal ini merupakan sebuah lelucon.
"Saya bukan ketua yayasan tapi saya hanya memberikan pendapat saja, tapi itu sesuatu yang lucu dan memalukan, kita mau tanggapi untuk apa, orang tidak ada SK, saya tidak kenal dan saya tidak tahu menahu," tegasnya lagi. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.