Berita Alor

Perkuat Kolaborasi, Dinas Pariwisata NTT dan Pemkab Alor Bahas Strategi Pariwisata

Menurut Thobias saat ini Disparekraf Provinsi NTT, sedang menyusun Renstra Pariwisata dan sedang mendaftarkan hak kekayaan intelektual pelaku ekonomi.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
TALKSHOW - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Pemkab Alor membahas strategi pariwisata. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago

POS-KUPANG.COM, ALOR - Memperkuat kolaborasi lintas sektor, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Alor membahas strategi pariwisata untuk mewujudkan Provinsi NTT sebagai New Tourism Territory.

Melalui Dinas Kominfo Kabupaten Alor, Disparekraf Provinsi NTT mengadakan talkshow dengan menghadirkan stakeholder di Kabupaten Alor, pada Selasa 16 Mei 2023 bertempat di aula rumah jabatan Bupati Alor.

Kepala Bidang Kelembagaan Disparekraf Provinsi NTT, Drs. Thobias A. Messakh, M.Si yang hadir sebagai narasumber mengatakan untuk menjalankan sektor pariwisata, pemerintah membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Untuk membangun pariwisata perlu ada kolaborasi dengan sektor lain, bukan hanya Pariwisata saja. Pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan dilakukan dengan 5 komponen pariwisata yakni atraksi, aksesibilitas, akomodasi, amenitas dan awarenes dengan pola pendekatan Kawasan. Salah satu hal penting adalah kenyamanan dalam berwisata," ujarnya.

Baca juga: Tiga Parpol Lakukan Verifikasi Manual ke KPU Kabupaten Alor

Thobias juga mengatakan menurut data Disparekraf Provinsi NTT, kekuatan pariwisata di NTT terletak pada atraksi wisata.

"Fakta yang kami temui yang paling kuat dari pariwisata di NTT adalah atraksi wisata. Berdasarkan data yang kami peroleh, tahun 2022 total kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik sebanyak 18.500. Daya tarik ada 39 objek wisata, 61 desa wisata, 2 tourism information centre, 9 biro wisata, 15 akomodasi hotel dan 14 rumah makan," jelasnya 

Menurut Thobias saat ini Disparekraf Provinsi NTT, sedang menyusun Renstra Pariwisata dan sedang mendaftarkan hak kekayaan intelektual pelaku ekonomi kreatif.

Meskipun keterbatasan anggaran masih menjadi salah satu kendala, Thobias berharap Pemda bisa menjalin kerjasama secara pentahelix dan meningkatkan potensi unggulan wisata di Kabupaten Alor.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Drs. Yulius Mantaon mengatakan pemerintah harus berkolaborasi dengan pebisnis.

Baca juga: Jalin Sinergitas, Kapolres Alor Kunjungi Lapas Kalabahi

"Kami DPRD bersama Pemerintah Daerah telah membuat kebijakan sebagai upaya pengembangan pariwisata. Sektor pariwisata harus menjadi lokomotif pembangunan kedepan, tourism is business sehingga diperlukan kolaborasi terutama dengan pebisnis pariwisata," katanya.

Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, M.A.P. mengatakan Pemkab Alor dan DPRD telah menetapkan kebijakan melalui Perda Nomor 11 tahun 2010 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Alor.

“Tanggung Jawab Pemda dalam mendukung pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif dilakukan melalui pembangunan kerja sama serta pembangunan berbasis masyarakat. Pembangunan wisata harus keberlanjutan dan manfaat bagi masyarakat. Selain itu perlu ada kerjasama dengan pebisnis baik lokal, maupun mancanegara untuk membantu mendukung sektor pariwisata," pungkasnya. (cr.19)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved