Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 16 Mei 2023, Lebih Berguna Jika Aku Pergi
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Lebih Berguna Jika Aku Pergi.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Lebih Berguna Jika Aku Pergi.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 16 : 22-34, dan bacaan Injil Yohanes 16: 5-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 16 Mei 2021 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap peristiwa yang kita alami bahkan yang paling menyakitkan pun selalu memberi petunjuk tentang satu tujuan yang mau kita capai dalam hidup.
Paulus dan Silas yang harus didera dan dipenjarakan karena mewartakan tentang Yesus adalah juga bagian dari sebuah proses yang harus mereka terima agar di penjara itu mereka berjumpa dengan penjaga penjara sampai membaptis dia bersama seisi rumahnya.
Paulus dan Silas menderita sampai dipenjarakan tapi itu tujuan Tuhan membawa mereka untuk bisa menyelamatkan penjaga penjara itu dan seisi rumahnya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 16 Mei 2023, Sekarang Aku Pergi kepada Dia yang Telah Mengutus Aku
Yesus, dalam amanat perpisahanNya, memberi catatan penting bagi para muridNya agar mereka mengerti bahwa perasaan ditinggalkan oleh “Sang Guru” itu menyakitkan dan menakutkan bagi mereka yang telah bersama-sama dengan Dia.
Tapi peristiwa yang telah melanda mereka dan membuat guru mereka itu harus pergi adalah sebuah proses “menjadi” yang harus dialami oleh para muridNya.
Karena “kepergian” Yesus yang meninggalkan para murid itu adalah sebuah keharusan agar dengan begitu “Roh penghibur” itu akan datang untuk menjadi kekuatan baru bagi mereka.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 16 Mei 2023, Yesus Akan Mengutus Roh Kudus Kepadamu
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Peristiwa getir yang dialami Paulus dan Silas saat mereka didera dan dianiaya oleh orang-orang Filipi itu oleh para pembesar kota itu lalu dipenjarakan.
Siapa yang bisa terima begitu saja menerima perlakuan seperti itu. Namun Paulus dan Silas menganggap itu adalah bagian dari konsekuensi yang harus mereka terima sebagai seorang saksi pewarta Firman tentang Yesus.
Paulus dan Silas tak pernah membalas sedikit pun tapi bahkan menerima saja setiap aniaya dan deraan yang dilakukan oleh para pembesar di kota Filipi itu bahkan sesudah itu masih juga menjerumuskan mereka ke dalam penjara.
Memang sepintas kita lihat dan baca peristiwa ini, terasa sangat menyayat hati karena Paulus dan Silas diperlakukan tidak adil seperti itu.
Mereka tidak melakukan kejahatan apa pun tapi hanya karena memberitakan tentang Yesus itulah mereka dianiaya.
Pertanyaan kita adalah mengapa Paulus dan Silas begitu tenang menghadapi situasi batas seperti itu sesudah dianiaya dan didera masih saja dimasukkan dalam penjara. Tidak ada jawaban lain kecuali karena Roh Penghibur itu sudah dicurahkan ke dalam hati para rasul dan murid-murid Yesus saat itu.
Oleh kekuatan Roh Kebenaran itulah para rasul dan murid ini siap menerima semua perlakuan tidak adil kepada mereka.
Secara mengagumkan bahwa kisah pedih yang menyayat hati itu karena diperlakukan tidak adil, Paulus dan Silas malah menyanyikan puji pujian kepada Tuhan.
Mereka bersukacita karena bisa mengalami penderitaan itu karena telah bersaksi tentang Yesus dan kabar sukacitaNya.
Sukacita dan kegembiraan dalam Roh dan Kebenaran karena telah bisa mengambil bagian dalam penderitaan Kristus dan telah bersaksi tentang Dia adalah sebuah kekuatan maha besar.
Dan akhirnya mereka dibebaskan oleh kekuatan Roh Kudus yang datang melepaskan mereka dari belenggu di penjara itu.
Lalu mereka semua diselamatkan oleh penjaga penjara itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik 16 Mei 2023, Jikalau Aku Tidak Pergi, Penghibur Tidak Akan Datang Kepadamu
Dampak lain dari sukacita dalam Roh dan Kebenaran ini adalah mereka bisa memberitakan kabar sukacita itu kepada kepala penjara sampai membaptis dia dan seisi rumahnya. Mereka semua dibaptis dan diselamatkan.
Roh Kudus yang telah dianugerahkan kepada para rasul dan murid-murid itu yang telah menguatkan mereka untuk bersaksi tentang Yesus dan untuk itu Yesus memberi amanat ini, “Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi. Sebab jika Aku tidak pergi, penghibur itu tidak akan datang kepadamu.”
Yesus sudah secara gamblang menyatakan tujuan utama kepergianNya kembali kepada Bapa. Dan pada akhirnya kita tahu Roh Kudus sang Penghibur Ilahi itu datang pada waktunya.
Kita sudah menjadi pengikut Yesus sejak kita dibaptis dan sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus.
Maka kita sebenarnya tak perlu merasa takut untuk bersaksi tentang Yesus di mana saja kita berada.
Menjadi persoalan adalah bahwa kita yang sudah menamakan diri sebagai pengikut ini masih gampang sekali jatuh dalam kesombongan spiritual.
Mengaku pengikut Yesus tapi ketika menderita sedikit langsung mengeluh ulang-ulang bahkan sampai mempersalahkan Tuhan karena merasa tidak adil diperlakukan seperti itu.
Masihkah kita layak mengeluh sebagai seorang pengikut Yesus setelah tahu bahwa kita kelak mendapat kebahagiaan kekal?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 14 Mei 2023, Seorang Penolong
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, menderita dan ditolak atau dianiaya adalah bagian dari misi pewarta sabda.
Kedua, Roh Penghibur itu akan datang dan Dia sudah datang dalam hati kita.
Ketiga, mukjizat Tuhan selalu nyata ketika kita selalu bersukacita dalam Roh dan kebenaran di saat-saat kita mengalami penderitaan karena Yesus.
Teks Lengkap Bacaan 16 Mei 2023

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 16:22-34
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan sisi rumahmu.”
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas; lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah.
Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya, “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini.” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
Ia mengantar mereka keluar, sambil berkata, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
Lalu Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur-bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8
Refr. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, ya Tuhan.
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, karena Engkau mendengarkan kata-kata mulutku. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
Bait Pengantar Injil – Yohanes 16:7.13
Refr. Alleluya, alleluya.
Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan, dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
Bacaan Injil – Yohanes 16:5-11
“Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu.”
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi benar yang Kukatakan kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.
Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu; sebaliknya jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau penghibur itu datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
Demikianlah sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.