Berita NTT

Uang Elektronik Diperkirakan Tumbuh Rp 496 Triliun pada 2023

Uang elektronik pada 2023 diperkirakan tumbuh lebih cepat hingga mencapai Rp 495 triliun.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
FEKDI - Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, Daniel Agus Prasetyo saat memberikan sambutan dalam pembukaan FEKDI 2023 di ruang Nembrala pada Senin, 8 Mei 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Uang elektronik pada 2023 diperkirakan tumbuh lebih cepat hingga mencapai Rp495 triliun.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat sambutan dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 di Jakarta pada Senin, 8 Mei 2023.

Kemudian katanya, transaksi e-commerce mencapai Rp533 triliun dan layanan Perbankan digital bisa mencapai lebih dari Rp64 ribu triliun baik transfer maupun transaksi-transaksi lainnya. 

Baca juga: Diinisiasi Bank Indonesia, UMKM Binaan Bank NTT Ikut Showcase Jelang KTT Asean Summit di Labuan Bajo

"Digital wujud nyata komitmen kita semua termasuk komitmen Bank Indonesia. Sekarang bisa melakukan transaksi kapan dan di mana saja,"kata Perry.

Konektivitas digital sebagai satu usaha digitalisasi ekonomi keuangan Indonesia. Indonesia kini, menjadi salah satu negara dengan akselerasi ekonomi keuangan digital paling cepat.

Digitalisasi bisa dimanfaatkan untuk elektronifikasi transaksi-transaksi keuangan pemerintah di pusat maupun di daerah, penggunaan sarana digital dalam ekonomi dan juga sistem pembayaran dari hal besar hingga ke pasar-pasar tradisional, UMKM bahkan di rumah-rumah ibadah.

Baca juga: Bank Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik dalam FEKDI 2023

Dikatakan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Daniel Agus Prasetyo, digitalisasi memberi manfaat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dengan pangsa pasar sebesar 40 persen SE-ASEAN.

Transaksi lebih cepat dan efisien menurutnya semestinya menggunakan digital. Tidak hanya masalah kuantitas tetapi juga kualitas sehingga bisa menggenerate pertumbuhan ekonomi yang efisien dan efektif.

"Oleh sebab itu mati kita gunakan digitalisasi ini dengan lebih besar lagi. Kita di NTT ada target yang diberikan Kantor Pusat, Pertama adalah user QRIS bagi nasabah-nasabah bank di NTT, mahasiswa di kampus dan sekolah-sekolah, tempat ibadah untuk memberikan sumbangan atau sedekah dan sebagainya,"katanya saat sambutan dalam pembukaan FEKDI 2023 di Ruang Nembrala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT pada Senin, 8 Mei 2023.

Target kedua dikatakannya adalah volume, yakni jumlah transaksi "kita masih lihat dulu berapa kali transaksi. Misalnya mau 1000 kali, mau Rp1 juga ngga apa-apa, nanti akan masuk ke dalam pencapaian volume QRIS,"lanjutnya.

Untuk nominal dalam transaksi tentunya hak domain dari masing-masing perbankan. Semakin banyak transaksi, semakin banyak juga dana yang masuk begitu pun dengan perusahaan bisa mendapatkan benefit dari transaksi yang dilakukan seperti mendapatkan kredit poin dan bertransaksi lebih mudah.

Ada banyak nilai positif yang akan terjadi jika semua unsur membangun ekosistem QRIS. Bank Indonesia juga mendorong mahasiswa agar bisa menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya agar bisa bertransaksi dengan mudah menggunakan QRIS dengan CEMUMUAH yaitu cepat, murah, mudah, aman, dan handal. (dhe)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved