Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 8 Mei 2023, Dialah yang Mengasihi Aku

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dialah yang Mengasihi Aku.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 8 Mei 2023 dengan judul Dialah yang Mengasihi Aku. 

Bicara tentang ini, amanat Yesus itu dimulai dengan ucapan Yesus, “Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu dan Aku pun akan mengasihi dia dan menyatakan diriKu kepadanya.”

Bagi Yesus, mengasihi Tuhan bukan sekadar sebuah ucapan belaka, tetapi arti dari mencintai Tuhan adalah orang yang memegang perintah Tuhan dan melakukannya.

Jadi bagi Tuhan, mencintai itu adalah sebuah perwujudan pelaksanaan atas perintah-perintah Tuhan.

Maka arti mengasihi itu menjadi sebuah kata kerja yang menuntut sebuah tindakan nyata atas perintah Tuhan itu sendiri.

Kita tak bisa menyatakan bahwa kita mencintai Tuhan tanpa melakukan kehendak dan perintah-perintahNya.

Menjadi omong kosong kalau ada orang yang menyatakan dirinya bahwa dia sangat mencintai Tuhan, tapi tak pernah melakukan kehendak dan perintah Tuhan.

Yesus secara gamblang menyatakan kebenaran ini yaitu bahwa “barangsiapa yang mengasihi Aku, ia akan menuruti FirmanKu.”

Hanya orang yang melakukan firman Tuhan itulah yang layak disebut sebagai orang yang mengasihi Tuhan.

Pada bagian akhir amanat itu Yesus menyampaikan hal mendasar lainnya yakni: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu, tetapi Penghibur yaitu Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang terlah kukatakan kepadamu.”

Yesus dalam amanat perpisahanNya ini memberi tekanan-tekanan utama hal-hal mendasar yang harus para muridNya mengerti secara mendalam dan kuat agar tidak salah kaprah apa yang akan mereka ajarkan kepada orang lain.

Yesus tidak menjanjikan hal-hal yang muluk-muluk tetapi hal-hal yang berguna bagi para muridNya.

Kita sering sekali menyatakan diri kita bahwa kita mencintai Tuhan, tetapi kita sama sekali tidak mengikuti kehendak dan perintahNya.

Atau secara kasar asal nama saja tapi perbuatan kita kosong.

Yesus menyebut penghibur itu untuk menjelaskan kepada kita bahwa kita akan sanggup mencintai Tuhan kalau kita diberi kekuatan Roh Kudus.

Hanya dalam dan dengan kekuatan Roh Kudus itulah yang memampukan kita untuk mencintai Tuhan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved