Berita Flores Timur

Jejak Karya Musisi Muda Flores Timur Ciptakan Banyak Lagu Romansa

Diantara banyaknya genre musik modern, Ogan Bethan tampil berani dengan belasan lagu romansa yang ia ciptakan sendiri.

|
Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Laurensius Sina Betan, musisi muda asal Lewolere, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa 2 Mei 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kreativitas Laurensius Sina Betan atau biasa disapa Ogan Betan layak dinobatkan sebagai musisi muda potensialnya Flores Timur, Pulau Flores, Provinsi NTT.

Diantara banyaknya genre musik modern, Ogan Bethan tampil berani dengan belasan lagu romansa yang ia ciptakan sendiri, salah satunya 'Onek Belara' atau dalam bahasa Indonesia artinya sakit hati. Lagu ini kian diminati kalangan muda di akun youtube Tata No.

"Lagu ini saya buat waktu masih kelas XI SMAK Frateran Podor Larantuka," ujarnya kepada wartawan, Selasa 2 Mei 2023.

Bukan sekadar membuat lagu, pria kelahiran 26 Januari 1996 mengaku karyanya bertolak dari kisah nyata soal hubungan asmara berakhir kandas. Ia punya insting melihat realitas itu lalu meramunya menjadi karya seni.

Baca juga: PPK Pemeliharaan Jalan Nasional Perbaiki Lubang Mengaga di Bama Flores Timur

"Ada dari kisah nyata. Kalau duduk dapat inspirasi dan mod lagi enak, saya langsung tulis," ceritanya.

Ogan mencintai musik sejak duduk di bangku sekolah dasar di Lewolere, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Ia sering tampil dalam perlombaan nyanyi solo tingkat kabupaten dan berhasil mengukir prestasi.

Menurutnya, musik adalah ekspresi yang merepresentasikan suasana batin. Motivasi menjadi musisi handal terus terbawa hingga saat ini.

Ketika menamatkan pendidikan menengah akhir, pria yang piawai bermain semua alat musik berekpektasi melanjutkan pendidikan tinggi jurusan musik di salah satu universitas di Yogyakarta tahun 2016 lalu.

Namun, apa boleh buat. Mimpinya harus dikubur dalam-dalam setelah almarhumah sang ibunda tak memberinya ijin. Ibundanya tak sanggup anak laki-laki tunggal berada di tempat jauh, apa lagi biaya sekolah musik tak murah.

"Awalnya sempat berbeda pendapat. Tapi akhirnya saya menerima keputusan itu lalu kuliah di Uniflor Ende," kisahnya.

Baca juga: Jalan Berlubang di Trans Flores Timur Dipasang Karung dan Pohon Pisang

Di jurusan Fakultas Pertanian atau Faperta Uniflor Ende, Ogan tetap bermain musik di sejumlah kafee. Ia disenangi banyak orang karena selalu tampil menghibur dengan suara serak basah diiringi petikan gitar.

Memasuki tahun kedua berkuliah di Ende berjuluk kota pelajar, putra semata wayang memutuskan berhenti karena tidak sesuai passionnya. Ia kembali ke rahim Kota Reinha Rosari untuk merintis karirnya menjadi musisi.

Kepiawaiannya dalam bermusik menarik minat pemilik usaha cafe ternama. Hampir saban malam, Ogan tampil menawan di Golden Cafe, Nokale Cafe, dan sejumlah tempat tongkorongan lainnya di Taman Kota Felix Fernandez Larantuka.

Dari sebelas karya yang dirilis, sebanyak tujuh lagu sudah tayang di chanel youtube pribadi dan channel milik teman-temannya. Lagu-lagunya kerap diputar warga lokal dan sopir taksi kota yang ulak-alik mencari penumpang.

"Mudah-mudahan karya-karya saya bisa berkembang dan menghibur banyak orang," ungkapnya sambil tersenyum. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved