Berita Flores Timur

Gubernur NTT dan Warga Flores Timur Soal Jual Jagung Beli Pakan: Siapa yang Bodoh?

pasaran pakan ternak jauh lebih menjanjikan dengan harga terendah Rp 9 ribu per kilogram. Melalui produksi pakan ternak sendiri

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
DISKUSI - Gubetnur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Penjabat Bupati Flotim, Doris Alexander Rihi saat berdiskusi dengan masyarakat Desa Tenawahang, Kecamatan Titehena, Jumat 28 April 2023.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menyentil kebiasaan masyarakat Pulau Flores yang menjual jagung ke Surabaya lalu membeli kembali setelah menjadi pakan ternak.

Sentilan ini ia sampaikan saat mengunjungi lahan jagung sekaligus memanen program tanam jagung panen sapi (TJPS) yang dikelola secara mandiri oleh kelompok tani Nusa Raya di Desa Tenawahang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Jumat 28 April 2023.

"Jagungnya datang darimana ? Kita kirim jagung ke Surabaya dia bikin pakan habis kirim lagi ke kita, siapa yang bodoh itu?," ungkapnya disusul gelak tawa masyarakat.

Menurut dia, kebiasaan ini menjadi masalah serius lantaran setiap tahun merogoh kocek sebesar Rp 450 miliar. Padahal, kata dia, pakan ternak bisa diproduksi sendiri dengan memanfaatkan potensi jagung yang melimpah.

Baca juga: Polisi Kejar Provokator Tawuran di Larantuka Flores Timur

"Kita Pulau Flores ini, masalah pakan ternak mulai dari Larantuka sampai Labuan Bajo, satu tahun beli pakan ternak ke Pulau Jawa itu Rp 450 miliar," ungkapnya.

Kondisi ini membuat politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) terus memberikan motivasi kepada petani dan masyarakat NTT agar membuat pakan ternak sendiri.

"Beberapa daerah sudah buat. Kemarin di wilayah pedalaman Timor sudah punya produk," kata Gubernur Viktor.

Ia menambahkan, pasaran pakan ternak jauh lebih menjanjikan dengan harga terendah Rp 9 ribu per kilogram. Melalui produksi pakan ternak sendiri, petani di NTT akan menikmati hasil yang lebih baik.

"Kita jual pakan ternak yang satu kilo Rp 9 ribu itu. Inovasi-inovasi begini jangan ke fisik, tapi menuju ke pembangunan produk," tandasnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved