KKB Papua

KKB Papua Serang Pasukan Indonesia yang Dikerahkan untuk Menyelamatkan Pilot Selandia Baru

Phillip Mark Mehrtens diculik pada bulan Februari oleh pemberontak dari Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap bersenjata dari Gerakan Papua Merdeka.

|
Editor: Agustinus Sape
TNI/Kodam Cenderawasih/JP
Aparat TNI dan Polri mengepung helikopter di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Dataran Tinggi Papua, Februari lalu. . . helikopter itu digunakan untuk mengevakuasi 15 orang yang telah disandera oleh kelompok bersenjata yang mencari kemerdekaan. 

Cuaca yang tidak menentu

Cuaca yang tidak menentu membuat upaya itu menantang, katanya.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menculik pilot Selandia Baru pada 7 Februari.

Kelompok tersebut awalnya menuntut Jakarta mengakui kemerdekaan wilayah Papua, tetapi mengatakan kepada kantor berita bulan ini bahwa mereka siap untuk membatalkan permintaan itu dan mencari dialog.

“Kami meminta pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk membebaskan para sandera melalui negosiasi damai,” kata juru bicara pemberontak Sebby Sambom dalam pesan yang direkam pada hari Minggu.

“Tetapi tentara dan polisi Indonesia menyerang warga sipil pada 23 Maret. Karena itu pasukan TPNPB mengatakan akan membalas dendam dan itu sudah dimulai,” kata Sambom, menambahkan bahwa pertempuran terus berlanjut pada hari Minggu.

Baca juga: Benny Wenda Tuduh Indonesia Paksakan Pelanggaran Darurat di Papua Barat

Seorang juru bicara militer di Papua, Herman Taryaman, membantah tuduhan serangan Maret terhadap warga sipil, mengatakan pasukan keamanan melindungi warga sipil yang diusir oleh pemberontak.

Perjuangan tingkat rendah untuk kemerdekaan dari Indonesia telah berlangsung selama beberapa dekade di wilayah Papua yang terpencil dan kaya sumber daya, dengan konflik yang meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, kata para analis.

Konflik dimulai setelah pemungutan suara tahun 1969 yang diperebutkan yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa melihat bekas wilayah Belanda itu berada di bawah kendali Indonesia.

(nbcnews.com/asiapacificreport.nz)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved