Semana Santa Larantuka
Semana Santa Larantuka, Bunyi Seng dan Tiang Kejutkan Peziarah di Kursi Roda
Perempuan penderita gangguan lutut serius itu duduk di atas kursi roda dijaga seorang perempuan berkacamata.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Seorang peziarah bernama, Maria Veronika Rosita Kusuma (63) dibuat terkejut saat rombongan pemuda Paroki Katedral Larantuka menyeret seng bekas dan memukul tiang listrik di malam Rabu Trewa, Rabu 5 April 2023.
Perempuan penderita gangguan lutut serius itu duduk di atas kursi roda dijaga seorang perempuan berkacamata.
Mereka merupakan rombongan peziarah dari Jakarta mengikuti rangkaian prosesi Semana Santa Larantuka, devosi agama katolik sakral di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores.
Baca juga: Tradisi Rabu Trewa Dengan Seret Seng Bekas di Larantuka, Sejumlah Pemuda Terluka
Veronika mengenakan kaos lengan pendek warna pink tampak terperangah menyaksikan ratusan pemuda berbusana serba hitam. Suara berisik akibat bentrokan seng dan aspal tak mengganggu indera pendengarnya.
"Baru pertama kali nonton. Wah, saya senang sekali. Padahal ada tradisi begini," katanya saat disambangi wartawan di depan Istana Raja Larantuka, Kelurahan Lohayong, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Veronika baru pertama menjejakan kaki di Larantuka yang terkenal dengan nama kota seribu kapela. Pengalaman ini akan menjadi topik hangat bersama sanak keluarga setelah pulang ke Jakarta.
"Ya, tentu jadi kenang-kenangan supaya pulang dari Larantuka nanti ada cerita menarik bahwa disini memang betul-betul beda," tuturnya.
Kurang lebih 45 menit menikmati tradisi unik, Veronika kemudian berlalu dengan kursi roda menuju Istana Raja Larantuka yang jalananya sedikit menanjak. Ia hendak mengikuti general repetisik atau gladi lagu-lagu Jumat Agung oleh pelaku devosi.
Sementara Raja Larantuka, Andreas Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG), menjelaskan tentang Rabu Trewa tak terlepas dari kisah penangkapan Yesus Kristus oleh Ponsilus Pilatus.
Usai menangkap sang penebus dosa, katanya, orang-orang merasa gembira karena Yesus tak melakukan perlawanan kendati sebagai putera Allah dan Raja dari Nazaret.
Baca juga: Makna Rabu Trewa Semana Santa Menurut Vikjen Keuskupan Larantuka
"Itu ungkapan kegembiraan bahwa seorang yang mengaku putera Allah telah ditangkap. Dia siap diadili, disiksa, diolok-olok, dan wafat," katanya.
Dinasi atau garis keturunan Raja Larantuka ke-22 menerangkan, tradisi Trewa bagi umat setempat adalah bentuk laporan kepada Raja Larantuka bahwa pelaksanaan mengaji semana selama tujuh minggu berjalan lancar.
"Mereka melaporkan bahwa pelaksanaan mengaji semana lancar, dan prosesi Jumat Agung siap dilaksanakan," ungkapnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/peziarah-pakai-kursi-roda.jpg)