Berita Kota Kupang

TP PKK NTT Beri PMT Bagi Anak Kurang Gizi di Kota Kupang

tidak terlepas dari peran Ketua PKK Provinsi NTT Bunda Julie Sutrisno Laiskodat, melalui pemberian makanan bergizi.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
PMT - Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh sedang menunjukkan salah satu PMT, di Puskesmas Oesapa.  

Ia menjelaskan, Kelor adalah tanaman ajaib, dan Menteri Kesehatan sudah mendorong, agar Kelor dari NTT dijadikan bahan penanganan Stunting di Indonesia.
Pj. Wali Kota Kupang mengajak semua pihak baik itu ASN, swasta dan perbankan untuk bekerja sama dan berkolaborasi, guna menangani Stunting di Kota Kupang.

“Pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Pemerintah membutuhkan gereja, dan semua stakeholders yang ada di Kota Kupang untuk bergerak. Satu tahun saja Stunting bisa beres, apalagi kita memberikan diri kita secara total untuk kerja Stunting, pasti bisa selesai,” tegasnya.

Founder Dapur Kelor Dedy Krisnandi mengatakan, ada 3 manfaat dari Tanaman Kelor, karena pemilik pohon Kelor bisa mendapatkan velue, UMKM bisa mendapatkan value, juga anak-anak dan ibu hamil bisa memanfaatkan gizinya.

Ia mengapresiasi kerja cerdas dari Ketua TP PKK Provinsi NTT Bunda Julie, yang tidak hanya fokus ke Kelor, tapi juga memberdayakan para pelaku UKM berbasis Kelor untuk dijadikan produk unggulan lokal.

“Kelor ini salah satu yang bisa mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat NTT, karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT juga menekan Stunting,” ujar Dedy.

Untuk diketahui, PMT tahun 2023 akan diberikan kepada 436 Puskesmas seluruh NTT selama 3 bulan. Diharapkan dengan program PMT ini, Stunting, maupun gizi buruk bisa diminimalisir.

Sementara itu pada kesempatan terpisah, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan program PMT tidak hanya fokus pada masalah kesehatan tapi pada perputaran ekonomi melalui UMKM Sebagai penyedia bahan makanan tambahan dari bahan lokal seperti kelor dan produk pangan asal NTT.

”Sehingga dana yang digelontorkan dari Pemerintah Pusat semua terbelanja di NTT dari UMKM lokal bukan produk pabrik dari luar NTT. Kita mau anggaran itu dirasakan oleh pelaku UMKM di NTT,” kata dia. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved