Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 3 April 2023, Semerbak Wangi Minyak Narwastu
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Semerbak Wangi Minyak Narwastu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Semerbak Wangi Minyak Narwastu.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 42: 1-7, dan bacaan Injil Yohanes 12:1-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 3 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pada saat-saat akhir hidupNya, Yesus mendapat perhatian dari orang-orang yang mencintaiNya, yakni Maria dan Marta.
Diceritakan dalam injil bahwa Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak Narwastu yang mahal dan menyekanya dengan rambutnya.
Dalam adat kebiasaan orang Yahudi apa yang dilakukan Maria merupakan sesuatu yang tidak lazim. Hal ini juga menimbulkan reaksi keras dari murid Yesus, Yudas Iskariot, yang mencela apa yang dilakukan Maria. Yudasnmenganggap ini pemborosan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 2 April 2023, Hosanna Putra Daud
Tindakan Maria memberi kita beberapa pesan penting.
Pertama, memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya.
Tindakan Maria ini merupakan satu ungkapan rasa hormat dan penghargaan terhadap pribadi Yesus.
Maria tidak memperhitungkan soal nilai dan harganya, soal untung dan rugi. Maria melakukan yang terbaik untuk Tuhan Yesus
dengan memberikan apa yang berharga yang dia miliki, setengah kati minyak Narwastu, sesuatu yang mahal menurut ukuran dunia.
Semerbak wewangian yang memenuhi ruangan tersebut merupakan persembahan yang harum yang menyenangkan Tuhannya, memberikan arti tindakan kasih dan penyerahan diri yang penuh dari Maria.
Kedua, menunjukkan kerendahan hati di hadapan Tuhan. Bagi adat orang Yahudi, seorang perempuan tidak mengurai rambut yang seharusnya disembunyikan, apalagi di depan umum.
Hal ini merupakan suatu hal yang tidak sopan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain.
Begitu juga meminyaki atau membasuh kaki adalah pekerjaan yang sangat rendah dan dilakukan seorang hamba terhadap majikan atau tamu tuannya.
Namun Maria melakukannya untuk Tuhan. Maria menunjukkan kasihnya yang besar kepada Yesus tanpa mempedulikan harga dirinya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 April 2023, Memberi yang Terbaik
Marilah kita melakukan yang terbaik demi Yesus maupun sesama, meskipun bagi dunia itu dianggap “hal yang bodoh, yang memalukan, buang-buang waktu, pemborosan uang dan tenaga”.
Asal dengan kerendahan hati dan tulus bukan mau pamer atau mencari pujian, itu bukan dosa dan itu sangat menyenangkan hati Tuhan.
Ketiga, melakukan pada saat yang tepat bagi Tuhan. Yesus mengatakan, “Biarkanlah ia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
Karena orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” (Yoh 12:7-8).
Apa yang dilakukan Maria merupakan saat yang tepat bagi Yesus menjelang hari penguburanNya.
Sering kali kita gagal melakukan sesuatu yang terbaik bagi Yesus pada waktu yang tepat karena kita tidak “duduk dekat kaki Yesus”.
Seringkali hati kita tumpul atas perkataan Yesus karena pertimbangan duniawi dan demi kepentingan diri sendiri.
Kita pandai memilih waktu yang baik dan tepat untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan diri sendiri, tetapi bagi Tuhan kita “kurang peka”.
Kontemplasi
Belum terlambat bila pada Pekan Suci ini, kita mau duduk dekat kaki Yesus dan memperkenankan Dia mengucapkan sabda kasih-Nya kepada kita – kasih yang tidak mengenal batas.
Membuka hati bagi-Nya dan memperkenankan Dia menyembuhkan segala luka-luka kita dan memancarkan cahaya terang-Nya ke dalam kegelapan hati kita.
Lalu, setelah kita diubah oleh kemuliaan-Nya maka setiap tindakan kita, setiap curahan kasih kita kepada Tuhan Yesus maupun kepada sesama akan menyebarkan aroma harum semerbak yang menyebar secara berlimpah memenuhi hati kita, memenuhi keluarga kita, sekeliling kita. Semerbak aroma minyak Narwastu, minyak cinta kasih kita kepada Tuhan Yesus.
Doa
Tuhan Yesus Kristus, Engkau diurapi oleh Maria dengan minyak Narwastu yang mahal harganya. Ini adalah ungkapan rasa hormat dan penghargaan terhadap diriMu.
Semoga seluruh hidup jiwa dan raga kami dapat kami persembahan kepadaMu sebagai pujian bagi kemuliaan namaMu. Amin..
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 3 April 2023

Bacaan Pertama Yesaya 42:1-7
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.”
Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan.
Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 27:1.2.3.13-14
Refr. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil PS 965
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Bacaan Injil Yohanes 12:1-11
"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”
Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.