Semana Santa Larantuka

Semana Santa Larantuka, Rasakan Suasana Kota di Kaki Gunung Ile Mandiri Flores Timur NTT

Apakah Anda akan menjadi salah satu peziarah dalam rangkaian perayaan Semana Santa Larantuka?

|
Editor: Agustinus Sape
infopublik.id
Pemandangan Kota Larantuka dengan ruas jalan utama yang akan menjadi rute Prosesi Jumat Agung di kaki Gunung Ile Mandiri dan pantai Larantuka. 

POS-KUPANG.COM - Perayaan Semana Santa (Pekan Suci) alias Hari Bae 2023 di Larantuka tinggal menghitung hari. Kalau perayaan Semana Santa Larantuka disempitkan menjadi Prosesi Jumat Agung, maka persis tinggal seminggu lagi kota ini akan menjadi lautan manusia.

Apakah Anda akan menjadi salah satu peziarah dalam rangkaian perayaan Semana Santa Larantuka?

Bersiap-siaplah. Pastikan Anda bisa datang ke perayaan tahunan itu. Kalau Anda dari luar NTT, pastikan lebih awal Anda mendapat tiket pesawat. Kalau Anda datang dari Kupang, tidak mesti memesan tiket pesawat, Anda juga bisa memilih menumpang kapal laut.

Sebuah pengumuman yang beredar di grup WhatsApp, Kamis 30 Maret 2023, menyebutkan bahwa untuk mendukung penyelenggaraan perayaan Semana Santa di Larantuka Tahun 2023, PT. ASDP melakukan extra trip (pelayaran tambahan) Kupang - Larantuka, di luar pelayaran reguler yang sudah berjalan pada setiap hari Kamis dan hari Minggu.

Dengan pelayaran tambahan tersebut, maka akan ada enam pelayaran menuju Larantuka, dimulai hari Kamis 30 Maret, hari Sabtu 1 April, hari Minggu 2 April, hari Senin 3 April, hari Rabu 5 April, dan hari Kamis 6 April 2023.

Kapasitas muat kapal feri yang disiapkan ASDP akan berkisar 500 - 650 orang penumpang setiap pelayaran. Tiket dijual secara online pada gerai penjualan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok.

Meskipun demikian, para calon peziarah juga perlu berdoa khsusus agar pelayaran menuju larantuka berjalan sesuai rencana. Peziarah perlu berdoa agar alam menyediakan cuaca yang bersahabat, baik di laut maupun udara. Soalnya, kita masih berada dalam lingkaran musim hujan yang rawan terjadi hujan lebat disertai badai.

Baca juga: Semana Santa Larantuka, Prosesi Jumat Agung Bersama Bunda Maria Mengikuti Jalan Salib Yesus

Soal kehadiran Anda di Larantuka dalam rangka perayaan Semana Santa, tidak usah khawatir. Masyarakat Larantuka sudah terbiasa menyambut kehadiran para peziarah. Tidak hanya hotel, rumah-rumah penduduk pun selalu terbuka untuk menampung para peziarah. Kehadiran Anda tidak akan dirasakan sebagai beban, melainkan berkah. 

Masuk Larantuka bisa melalui tiga jenis transportasi. Melalui laut, Anda bisa datang melalui Pelabuhan feri Waibalun; itu untuk peziarah dari Kupang atau yang datang melalui Kupang. Sedangkan menggunakan kapal Pelni, Anda bisa datang dari Selatan (Kupang, Sumba, Ende), dari Timur (Lembata, Alor, Atambua, Maluku bahkan Timor Leste, dan dari utara melalui Selat Gonzalu (Maumere, Reo, Bima dan Makassar). Semuanya akan berlabuh di Pelabuhan Larantuka.

Sedangkan melalui jalur darat, Anda bisa datang dari arah Maumere menggunakan jasa mobil travel atau bus angkutan umum yang setiap hari melintas dan masuk Larantuka. Kalau Anda masuk Larantuka pada saat ruas jalan sudah ditutup, Anda bisa menempuh jalur belakang gunung Ile Mandiri, menyimpang dari Heras terus ke Riangkemie lewat Watowiti (Bandara Gewayan Tanah) tembus Weri dan terus ke pusat kota tanpa hambatan, karena ruas jalan dari Weri menuju pertokoan Larantuka biasanya dibuka seperti biasa.

Anda juga bisa datang melalui jalur udara, dari bandara El Tari Kupang menuju bandara Gewayan Tanah Larantuka. Anda perlu memastikan tiket lebih awal sebelum harga tiket melonjak karena penerbangan sangat terbatas. Tapi kalau tidak dapat penerbangan langsung ke Larantuka, Anda bisa datang melalui bandara Frans Seda Maumere atau Bandara Aroeboesman Ende lalu menuju Larantuka lewat jalur darat.  

Kota Larantuka pun sudah didandani. Jalan-jalan yang rusak sudah diperbaiki asalkan Anda tidak berharap terlalu tinggi karena kota Larantuka itu kecil saja dengan fasilitas yang pas-pasan. Wilayah kotanya sangat terbatas persis di kaki gunung (Ile) Mandiri langsung laut. 

Ruas jalannya juga sangat terbatas. Kita sebut saja tiga ruas jalan, tapi yang terpakai maksimal hanya dua ruas jalan. Persis dua ruas jalan itu nantinya akan dipakai sebagai rute Prosesi Jumat Agung. Sejak Selasa atau persis Rabu Trewa dua ruas jalan tersebut perlahan-lahan ditutup karena semakin banyaknya aktivitas persiapan prosesi.

Baca juga: Semana Santa Larantuka, Serunya Prosesi Laut Anta Tuan Melalui Selat Gonzalu  

Ketika dua ruas jalan utama tersebut mulai ditutup, sebaiknya mobilitas Anda di dalam kota dibatasi. Kalau tidak penting sekali untuk jalan, sebaiknya di rumah saja sambil mempersiapkan segala sesuatunya. Kalau Anda harus bergerak, siap-siap juga untuk jalan kaki.

Memang ketika dua ruas jalan itu ditutup, jalur transportasi akan dialihkan ke jalur atas (jalan tiga), dengan kondisi ruas jalan yang belum tentu lebar. Anda akan mengalami banyak kesulitan ketika kendaraan Anda harus berpapasan dengan kendaraan lain. Jangan sampai Anda batal mengikuti prosesi gara-gara mengalami insiden di jalan tersebut.     

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved