Berita Sikka
Kisah Majeng, Jualan Kue di Sikka Demi Biaya Sekolah Sang Anak
Ada tiga orang anakku. Anak pertama masih SMA kelas XI, Keduanya masih SMP, dan yang ketiga masih SD
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Mangkung
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Majeng, penjual kue di Sikka. Ia bercerita tentang dirinya yang setiap hari berjualan kue dipinggir Jalan Don Slipi, Kota Maumere
Kerjanya menjual kue dilakukannya demi membiayai anak-anaknya yang masih dibangku sekolah.
Wanita asal Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, ini setiap pagi sudah menjajakan kue miliknya untuk dijual, dengan harga Rp. 1000 ribu rupiah per satuan.
Baca juga: Jelang Hari Raya Paskah Harga Daging Babi di Sikka Alami Kenaikan
Menurut Majeng, kepada POS-KUPANG.COM, Senin 27 Maret 2023, ia berjualan kue demi membiayai ketiga anaknya yang kini masih dibangku Sekolah.
"Ada tiga orang anakku. Anak pertama masih SMA kelas XI, Keduanya masih SMP, dan yang ketiga masih SD," jawabnya.
Wanita yang sudah dua tahun menjadi seorang penjual kue ini, menjelaskan ada delapan jenis kue yang ia jual setiap hari, dengan masing-masing kue berjumlah 50 buah.
"Ada delapan jenis, yaitu kue cucur, molen, dadar, wajik, lapis, roti goreng, roti bakar, dan roti kukus. Semua total 400 bauh," jelasnya.
Perempuan berusia 40 tahun ini, menyampaikan dalam sehari ia dapat menghasilkan uang Rp.300-400 ribu rupiah, itupun dalam kondisi ketika kue yang dijual banyak. Tidak jarang hanya beberapa kue saja yang terjual.
"Kalau tidak laku saya bawah pulang semua, kadang hanya dapat Rp.100 ribu rupiah saja, tapi kalau laku biasa sampai Rp.300-400 ribu rupiah per hari," katanya.
Baca juga: Berdiri Sejak Tahun 2014, SDN Kolit Sikka Masih Kekurangan Guru dan Ruang Kelas
Uang dari hasil jerih payahnya itu, ia gunakan untuk biaya sekolah anak-anaknya seperti membeli buku, dan membayar uang sekolah mereka.
Ibu dari tiga orang anak ini, bercerita tentang perjuangannya, yang harus bagun setiap subu sekitar pukul 03.00 wita, untuk menyiapkan adonan kue yang akan dijualnya.
"Dukanya setiap hari saya harus bangun setiap subu, untuk mulai membuat adonan delapan jenis kue tersebut," tuturnya.
Walaupun demikian wanita berkerudung hitam ini tampak semangat berjualan kue, sekali-kali ia melemparkan senyum kepada para pembeli.
Baginya, apa pun pekerjaan yang ia jalani selagi itu adalah pekerjaan yang halal maka ia yakin Sang Maha Kuasa pasti memberinya rejeki berlimpah.
Baca juga: Nakes Puskesmas Wolomarang Mengadu ke Dinkes Sikka, Kadis Sebut Ada Masalah Internal
"Tidak ada yang bisa kita harapkan selain harus bekerja keras, dengan mengandalkan diri kita sendiri. Setiap pekerjaan kita harus dijalani dengan keyakinan, selagi itu halal maka Allah pasti buka jalan," ungkapnya sambil tersenyum.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS