Berita Sikka
Patelki Gelar Workshop Pemeriksaan Mikroskopis Malaria Menuju Sikka Bebas Malaria
meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan terutama mikroskopis di semua fasilitas kesehatan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Persatuan Teknologi Laboratorium Medik Indonesia atau Patelki Cabang Sikka menggelar workshop pemeriksaan mikroskopis malaria di Aula Cerrubim, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Minggu, 26 Maret 2023.
Kegiatan workshop ini diikuti oleh kurang lebih 90 ATML di Kabupaten Sikka baik yang berkerja di RSUD Tc Hillers Maumere, 2 rumah sakit swasta di Kabupaten Sikka, puskesmas dan laboratorium klinik di Kota Maumere.
Ketua panitia workshop, Eliseus Moat Gete, dalam laporannya menyampaikan, angka kesaktian akibat malaria di kawasan timur Indonesia termasuk Kabupaten Sikka masih cukup tinggi dan masih terus menjadi ancaman terutama bagi masyarakat kurang mampu di daerah-daerah terpencil.
Baca juga: Nakes Puskesmas Wolomarang Mengadu ke Dinkes Sikka, Kadis Sebut Ada Masalah Internal
Tujuannya, meningkatkan peran aktif Ahli Teknologi Laboratorium Medik atau ATML dalam pemeriksaan mikroskopis malaria menuju Sikka bebas malaria,
Eliseus Moat Gete menyebutkan, pemerintah terus melakukan upaya pengendalian malaria yakni salah satunya dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan terutama mikroskopis di semua fasilitas kesehatan.
Dia juga menjelaskan, hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah SPO (Standar Prosedur Operasional), tahap — tahapnya dimulai dari persiapan, pembuatan, pewarnaan sampai dengan pemeriksaan sediaan darah (SD).
"Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan sangat mempengaruhi hasil akhir dari pemeriksaan sediaan darah. Dengan tujuan agar mampu menegakkan diagnosa malaria secara mikroskopis, sebagai tolak ukur dan dapat menentukan dengan pasti spesies plasmodium-nya, sehingga pengobatan bisa diberikan dengan cepat dan tepat. Karena penderita dengan gejala klinis malaria tanpa pemeriksaan/konfirmasi laboratorium, hasilnya akan bias serta ketepatan diagnosisnya kurang akurat," jelas Eliseus Moat Gete.
Melalui kegiatan Workshop ini, lanjut Eliseus, ATLM dituntut untuk mampu mengambil peran dalam mendukung program pemerintah salah satunya eliminasi malaria, yakni dengan melihat perkembangan beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan kasus malaria, maka penanganan kasus ini membutuhkan strategi dan tata laksana yang tepat dan melibatkan banyak pihak terkait.
Selain, itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan teknik pembuatan dan pewarnaan sediaan darah malaria serta meningkatkan mutu diagnosis pemeriksaan darah malaria di semua fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sikka.
Baca juga: BREAKING NEWS: Bus Manggis Jaya Hantam Sepeda Motor di Sikka, Dua Pelajar Dilarikan Ke Rumah Sakit
Ketua Patelki Cabang Sikka melalui Wakil Ketuanya, Maria Magdalena .A.Md.Kes, menjelaskan, hal yang paling penting dalam eliminasi malaria yakni cara memutus mata rantai penyebaran malaria.
"Sebagai ATML, kita berperan dalam membantu menegakkan diagnosa yaitu dengan melakukan mikroskopis malaria, pemeriksaan ini tidak segampang pemeriksaan laboratorium lainnya, pemeriksaan ini sangat membutuhkan ketelitian ATML terutama pada waktu proses pewarnaan dan pembacaan slide," jelas Maria Magdalena .A.Md.Kes.
Maria Magdalena menambahkan, gold standar diagnosis malaria adalah pemeriksaan mikroskopis malaria. Setiap hasil pemeriksaan, lanjut dia, sangat berdampak pada terapi pengobatan yang diberikan.
"Karena itu kita harus meminimalisir kesalahan yang terjadi seperti kesalahan membuat pewarnaan sediaan malaria, kesalahan menentukan jenis parasit malaria, ketidakmampuan membedakan parasit dan bukan parasit sehingga terjadi positif palsu atau negatif palsu," ujar dia.
Kegiatan workshop itu menghadirkan beberapa narasumber antara lain, Maria Elvaleri Bunga yang membawakan materi tentang Kebijakan Nasional Program Malaria dan dan Situasi Malaria di Kabupaten Sikka, dr. Asep Purnama yang membawakan materi tentang Peran Utama ATML dalam Pemeriksaan Mikroskopis Malaria dan Tata Laksananya, Mariana Ermilinda Daba yang membawakan materi tentang Pemantapan Mutu Internal dan Eksternal Malaria, Fransiska Yudith yang membawakan materi tentang Gambaran Morfologi Parasit Malaria.
Selain materi, juga diberikan praktikum berupa pembuatan dan pewarnaan sediaan darah malaria oleh Fransiska Yudith dan praktek pembacaan darah malaria oleh Mariana Ermilinda Daba, Fransiska Yudith dan Yustina Ratna Yanti.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS