Undana Kupang

Dosen dan Mahasiswa FKKH Undana Latih 30 Warga Sikumana Jadi Kader Jumantik

Pelatihan Kader Jumantik sebagai salah satu program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari Dosen dan Mahasiswa FKKH Undana.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ CHRISTIN MALEHERE
Para Kader Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik) binaan Dosen dan Mahasiswa FKKH Undana sementara mendapatkan pemaparan materi dari Kepala Puskesmas Sikumana, dr. Maria V Ivonny D Ray, Sabtu 25 Maret 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dosen dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan ( FKKH ) Undana bersama Puskesmas Sikumana memberikan pelatihan bagi 30 orang kader Juru Pemantau Jentik Nyamuk ( Jumantik ), Sabtu 25 Maret 2023.

Pelatihan Kader Jumantik sebagai salah satu program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari Dosen dan Mahasiswa FKKH Undana.

Kepada POS-KUPANG.COM, Wakil Dekan I FKKH Undana, Dr. Kartini Lidya, M.Sc mengatakan bahwa pihaknya memilih Kelurahan Sikumana sebagai lokasi program Jumantik dengan pertimbangan sebagai salah satu kelurahan di Kota Kupang yang cukup padat penduduk serta jumlah kasus demam berdarah cukup tinggi.

Terkait program Jumantik, para kader akan mendapatkan pendampingan selama 12 minggu (tiga bulan) dan akhir kegiatan berupa evaluasi dan hasilnya akan dilombakan.

Tujuan program Jumantik agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk membasmi sarang nyamuk demam berdarah, serta mendorong masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat tinggalnya.

Baca juga: Gandeng Berbagai Komunitas, Mahasiwa Jikom Undana Gelar Aksi Pungut Sampah

"Program Kader Jumantik akan berlangsung selama tiga bulan kedepan, para kader akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan, serta hasilnya berupa evaluasi pengumuman lomba, serta kami berharap agar masyarakat punya kesadaran tinggi membasmi sarang nyamuk dan setiap rumah memiliki satu kader Jumantik," pungkasnya.

Kepala Puskesmas Sikumana, dr. Maria V Ivonny D Ray mengatakan bahwa wilayah Kelurahan Sikumana memiliki jumlah penduduk yang cukup padat dan kasus demam berdarah cukup tinggi.

Faktor penyebabnya karena lingkungan yang kotor, dan pola hidup masyarakat yang masih mengabaikan kebersihan.

Baca juga: Dilantik Jadi Prodi Administrasi Bisnis Undana, Riky Ekaputra Foeh: Aplikasikan Ilmu di Masyarakat

Pasalnya, sarang nyamuk terdapat pada gantungan pakaian yang bertumpuk, kamar yang intensitas pencahayaan kurang dan lembab, genangan air pada dispenser/kamar mandi, saluran air/drainase yang tersumbat, dan tempat kotor lainnya yang menjadi potensi timbulnya penyakit demam berdarah.

Terhadap masalah itu, kehadiran kader Jumantik sangat penting untuk melakukan pemantauan terhadap jentik nyamuk di rumahnya maupun rumah para tetangga di lingkungannya.

Pihaknya juga meminta agar setiap kader Jumantik tetap konsisten melakukan pemantauan jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggalnya.

"Program Jumantik harus terus berlanjut dan setiap rumah wajib mempunyai kader Jumantik sehingga kegiatan ini terus berlanjut hingga jangkauan luas, dan Kota Kupang terbebas dari Demam Berdarah," tutupnya. (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved