Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023, Menjadi Orangtua yang Baik dan Rukun

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menjadi Orangtua yang Baik dan Rukun, Hari Raya Santo Yosef Suami Maria.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 20 Maret 2023 dengan judul Menjadi Orangtua yang Baik dan Rukun. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menjadi Orangtua yang Baik dan Rukun, Hari Raya Santo Yosef Suami Maria.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 2 Samuel 7: 4-5a.12-14a.16, bacaan kedua Roma 4: 13.16-18.22, dan bacaan Injil Matius 1: 16.18-21.24a.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 20 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Perikop injil hari ini mengisahkan pribadi Yosef, suami Maria.

Yosef tampil sebagai orang tua yang baik dan rukun.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023, Meneladani Sikap Iman Daud, Abraham dan Santo Yusuf

Ada beberapa pesan penting untuk kita hayati dan jadikan suri teladan dalam keluarga.

Pertama, rencana perceraian. Sebagai seorang yang tertib mentaati hukum Perjanjian Lama, Yosef tidak dapat mengambil Maria sebagai istrinya (Ulangan 22: 23-37).

Dia tidak ingin Maria dipermalukan oleh pengadilan sebagai wanita yang dituduh berzinah (Bilangan 5: 11-31).

Maka Yosef memutuskan untuk mendahului proses pengadilan dan mengambil sendiri tanggung jawab untuk menceraikannya secara diam-diam.

Proses perceraian dilakukan bukan dalam sidang pengadilan, tetapi tergantung pada inisiatif pihak pria (Ulangan 24:1).

Rencana Yosef bukan yang dikehendaki Allah.

Allah mengutus malaikatNya dan menampakkan diri dalam mimpi serta memberitahukan perkandungan Yesus dari Maria oleh Roh Kudus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023, Kuasa Allah Harus Dinyatakan

Kedua, Yosef, suami Maria yang tulus, yang baik dan bertanggung jawab.

Sebagai suami yang tulus hati, Yosef pun taat pada kehendak Allah. Dia memilih mengambil Maria sebagai istrinya.

Dia tidak mau menuruti egonya.

Rencananya rela digagalkan oleh Allah, yang kepadaNya dan hukum-hukumNya dia taati.

Sejak itu Yusuf adalah Sang Bapa: kebapaannya bukanlah yang berasal dari memperanakkan keturunan; bukan pula kebapaan yang “seolah” atau sekadar “pengganti”, melainkan kebapaan sepenuhnya ambil bagian dalam kebapaan manusiawi yang otentik dan perutusan seorang bapa dalam keluarga Nazaret (Paus Yohanes Paulus II, Anjuran Apostolik Redemptoris Custos, Pelindung Sang Penebus, 15 Agustus 1989, No.21).

Sejak saat itu pula dia menjadi suami sah Maria dan menjadi suami yang bertanggung jawab. Baik atas Maria, istrinya maupun atas Yesus, anak sah dari Yusuf, yang akan diberi nama “Anak Daud” (ayat 20).

Nama yang diberikan oleh malaikat Allah itu ( ayat 21) adalah Yesus, dalam bahasa Ibrani berarti: menyelamatkan.

Memang Dialah yang menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023, Melihat Tuhan

Ketiga, keteladanan Yosef.

Ide “perceraian” bisa muncul dalam diri suami atau istri mana pun. Namun jika orang mau hidup tulus di hadapan Allah, terbuka akan
kehendakNya, maka orang tidak akan begitu gampangnya mengambil keputusan untuk bercerai, bahkan tidak berani bercerai, meskipun de facto hidup rumah tangga amat sulit dan berat, karena ingat akan pesan Yesus, ”Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia (Markus 10: 9).

Hanya orang yang tegar hati berani melawan dan melanggar peringatan Yesus itu.

Yosef adalah teladan bagi para orangtua, untuk berhati tulus, jauh dari rekayasa dan pura-pura, model orang tua yang baik dan rukun.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023, Yusuf Mempertimbangkan Maksud Itu

Keempat, kekuatan doa.

Paus Yohanes Paulus II dalam surat kepada keluarga-keluarga, 2 Februari 1994, berkata, “Keluarga-keluarga hendaknya berdoa untuk
semua anggota mereka, demi kesejahteraan yang diusahakan oleh keluarga demi masing-masing individu yang diusahakan oleh masing-masing individu demi seluruh keluarga.

Betapa pentingnya doa bersama dengan keluarga-keluarga dan untuk keluarga-keluarga, khususnya untuk mereka yang terancam oleh perpecahan.

Kita berdoa agar pasangan suami-istri yang telah kawin akan mencintai panggilan mereka, meskipun jalan menjadi sulit, atau lorong-lorong menjadi sempit, menanjak dan kelihatannya tidak mungkin didaki. Kita perlu berdoa agar mereka tetap setia pada perjanjian mereka dengan Allah.

Dalam keluarga ada jalan salib, namun doa adalah tongkat yang harus selalu dipegang agar rumah tangga utuh, rukun dan bahagia” (Cafe
rohani, Maret 2014).

Kontemplasi

Anda adalah orang tua yang baik dan rukun. Syukurilah martabat mulia dan terhormat ini yang dianugerahkan Tuhan kepadamu.

Doa

Allah Bapa di Surga, hari ini kami merayakan Pesta Santo Yosef. Dia sungguh setia dan lurus di hadapanMu. Dia pun Kauserahi tugas menjaga dan melindungi Keluarga Kudus, di mana PutraMu datang di dunia. Ajarilah kami beriman seperti dia dan mengabdikan diri sepenuhnya seperti dia pula dalam karya penyelamatan umat manusia. Demi Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Santu Yosef. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 20 Maret 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama 2 Samuel 7:4-5a.12-14a.16

"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel:

Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku.

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 89:2-3.4-5.27.29

Refr. Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya.

1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."

3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

Bacaan Kedua Roma 4:13.16-18.22

"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka.

Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham.

Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Mzm 84:5

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Bacaan Injil Matius 1:16.18-21.24a

"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."

Inilah Injil suci menurut Matius:

Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Atau

Bacaan Injil Lukas 2:41-51a

"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.

Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan.

Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?”

Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved