Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023, Meneladani Sikap Iman Daud, Abraham dan Santo Yusuf

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Meneladani Sikap Iman Daud, Abraham dan Santo Yusuf.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 20 Maret 2023 dengan judul Meneladani Sikap Iman Daud, Abraham dan Santo Yusuf. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Meneladani Sikap Iman Daud, Abraham dan Santo Yusuf.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 2 Samuel 7: 4-5a. 12-14a. 16; bacaan kedua Roma 4: 13. 16-18.22; bacaan Injil Matius 1: 16.18-21.24a.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 20 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Pada hari Raya Santo Yusuf, suami Santa Perawan Maria, kita diminta untuk mendalami sikap iman kita.

Bahwa ketika Tuhan berkenan atas kita, itu berarti Tuhan sendirilah yang membentengi hidup kita.

Hal ini telah dinyatakan Tuhan kepada Daud hamba-Nya bahwa "Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."

Hal ini pasti terjadi karena Tuhan sendiri yang menyatakan kepada Daud.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023, Buka Mata Hati Imanku

Di sini bagi kita adalah percaya akan penyelenggaraan Tuhan atas hidup kita.

Seperti Abraham meskipun tidak ada dasar untuk berharap, tapi toh dia berharap dan percaya bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa sebab Allah sendiri telah berfirman kepadanya, "Begitu banyaklah nanti keturunanmu."

Di sini jelas bagi kita bahwa Abraham hidup oleh mengandalkan iman akan Allah.

Bahwa Allah yang telah memanggil, Allah sendirilah yang akan menyelenggarakan hidup kita dan menepati janji-Nya atas kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023, Kuasa Allah Harus Dinyatakan

Pengalaman yang hampir serupa dialami oleh Yusuf suami Maria. Bahwa ketika Yusuf dipanggil untuk menjadi suami Maria ternyata Maria sudah mengandung sebelum mereka hidup bersama.

Melihat hal itu karena merasa ia tidak mau mencemarkan istrinya, maka ia hendak diam-diam mau meninggalkan istrinya.

Tapi Tuhan bekerja atasnya lewat mimpi malam, " Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."

Oleh Allah yang menyelenggarakan hidupnya itu, maka setelah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan Malaikat Tuhan kepadanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved