KKB Papua

KKB Papua - Yanto Eluay Kesal KKB Terus Beraksi: Ini Pelanggaran HAM Berat, Mestinya Ditindak

Yanto Eluay, seorang tokoh adat di Papua sangat kesal dengan tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang terjadi selama ini di Papua.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
HAM BERAT – Yanto Eluay, tokoh adat Kabupaten Sentani, sangat kesal dengan tindakan KKB Papua yang tak henti-hentinya menembak warga sipil. Tindakan itu merupakan pelanggaran HAM berat sehingga harus ditindak. 

Untuk diketahui, baru-baru ini KKB berulah di Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo di Pegunungan Papua serta di Kabupaten Intan Jaya di Papua Tengah.

Atas peristiwa tersebut, Komandar Ops Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, penanganan KKB di tiga kabupaten itu terus dilakukan.

Saat ini, contohnya, aparat mempertebal pasukan dan melakukan patroli berskala tinggi di wilayah lainnya. Kiat ini diambil untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa dan meminimalisir aksi-aksi separatis lainnya.

Baca juga: KKB Papua – Akhirnya Terungkap, Anton Aim Penulis Surat yang Dititipkan KKB di Pilot Susi Air

"Kasus KKB KKB Papua ini menjadi atensi kita untuk melakukan penjagaan dan meningkatkan kewaspadaan, walau sampai sekarang kita belum menemukan keterkaitan satu sama yang lainnya," kata Faizal.

Aksi bersenjata di Kabupaten Nduga terjadi pada 7 Februari 2023.

Saat itu,  Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran terhadap pesawat milik Susi Air di Lapangaan terbang Distrik Paro dan menyandera Kapten Philip Mark Merthens hingga saat ini.

Kemudian, situasi di Intan Jaya terjadi dua kali. Pertama pada 31 Januari 2023.

Saat itu KKB melakukan aksi penembakan di dalam Distrik Sugapa.

Akibatnya satu orang warga mengalami luka tembak dan akhirnya dievakuasi ke RSUD Nabire.

Lalu pada 7 Maret 2023, pesawat kargo PT Smart Aviation dan Pesawat PT Daby Air di Bandara Bilorai, Intan Jaya, Papua Tengah.

Saat itu ada aksi penembakan yang menyebabkan kedua pesawat melakukan go around dan gagal mendarat.

Situasi keamanan di Yahukimo terganggu sejak 1 Maret 2023.

Saat itu Pratu LW gugur, Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf JV Tethool dan dua anggotanya mengalami luka tembak.

Kemudian aksi penembakan kembali terjadi pada 8 Maret 2023.

Dalam peristiwa tersebut, EP (18) dan VS (24) tewas akibat luka tembak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved