Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023, Buka Mata Hati Imanku

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Buka Mata Hati Imanku.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 19 Maret 2023 dengan judul Buka Mata Hati Imanku. 

Yang ditanyakan oleh para murid ialah siapa yang berdosa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Maret 2023, Jadilah Rendah Hati!

Bagi Yesus, kebutaan itu bukanlah akibat dari dosa orang itu. Yesus secara tegas mengatakan bahwa kebutaan itu terjadi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

Perhatian Yesus tidak terletak pada apa yang menyebabkan kebutaan, melainkan apa yang akan dialami oleh orang buta itu sekarang.

Orang buta itu akan menjadi alat Allah untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaanNya. Yesus menjadikan keadaan orang buta sebagai sarana membawa harapan, sukacita, dan terang agar orang-orang lain dapat melihat dan percaya kepada-Nya.

Hal yang sama dialami oleh Samuel. Dia bersukacita karena bisa melihat apa yang dilihat oleh Allah.

Melalui dia, Allah memilih Daud sebagai raja Israel, bukan karena keunggulan fisiknya melainkan karena hatinya.

Iman seorang Daud yang rindu akan Allah menjadi dasar atas terpilihnya dia sebagai Raja Israel menggantikan Saul yang telah ditolak oleh Allah.

Dari sinilah kita pun memahami bahwa sukacita dari Allah dapat kita terima jika hati kita mau menerima terang dari Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Maret 2023, Ibadah Orang Benar

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kita diajak untuk membuka mata hati, mata iman kita terhadap Sang Terang.

Janganlah hati kita menjadi buta terhadap hal-hal yang sederhana, yang melaluinya kehadiran Kristus menjadi nampak.

Berpuasa dan pantang di masa Prapaskah pun bukan sekedar aksi mengekang makan-minum atau aktivitas berlebihan yang kerap kita lakukan, melainkan dapat menjadi sarana bagi kita untuk belajar mengosongkan diri.

Tujuannya agar mata hati kita semakin terbuka melihat terang Tuhan yang kian dekat melalui Pertobatan.

Tentang pertobatan itu, Rasul Paulus mengingatkan kita agar mau menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan dan bangkit untuk melihat dan menerima Terang Kristus.

Demikian seperti orang buta yang telah disembuhkan, maka dengan pertobatan mata hati, kita pun mengalami kesembuhan atas dosa. Kita semakin merasakan sukacita dari Allah di Masa Prapaskah ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved